Cerita hari pertama Ahok 'keluar kandang'
GEBRAKAN 100 HARI JOKOWI BASUKI #30
Sejak menjadi wakil gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lebih banyak bertugas di kantor membenahi birokrasi di jajaran Pemprov.
Sedangkan tugas di lapangan diemban oleh sang gubernur, Joko Widodo. Kemarin untuk kali pertama Ahok keluar kandang menengok sistem pendidikan di sekolah.
Sekolah internasional MH Thamrin di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, menjadi yang pertama dikunjungi. Ahok sengaja datang karena mengaku banyak menerima laporan mengenai pungutan yang terlalu tinggi di sekolah percontohan unggulan yang seharusnya dapat digunakan anak tidak mampu tersebut.
Dalam kunjungan itu Ahok sempat geram mendengar penjelasan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan pihak sekolah terkait kontrak kerjasama bantuan tenaga pengajar dengan Surya Institute. Pasalnya, kedua belah pihak terlihat saling melempar tanggung jawab akibat berakhirnya masa tugas tenaga pengajar bantuan.
Mantan anggota DPR itu pun mengancam akan menyelidiki dugaan penyimpangan anggaran. Pasalnya, Ahok telah menerima laporan adanya 11 kontrak tenaga pengajar melalui Soerya Institute tapi masih masuk dalam anggaran sekolah.
"Bapak hati-hati, saya ini auditor. Kalau sebelumnya bisa lolos, sama saya tidak bisa. Bukannya sombong, bapak mengelak terus dan saya bisa membaca otak bapak," ujar Ahok di SMA Negeri MH Thamrin, Jakarta Timur.
Ke depan Ahok ingin semua anak dapat menikmati belajar di sekolah unggulan. Bagi mereka yang tidak mampu dapat tetap bersekolah dengan dibantu dana APBD. Menurutnya, DKI tetap konsisten untuk mempunyai sekolah unggulan, karena dari situ akan lahir siswa-siswi berprestasi.
"Prinsipnya sederhana, pak gubernur minta sama saya putuskan, bahwa seorang anak yang lahir di keluarga tidak mampu akan menikmati sekolah unggulan yang menggunakan APBD," ujar Ahok.
Meski baru pertama kali 'turun gunung', Ahok benar-benar membuat gebrakan. Tentu masyarakat berharap cara-cara kerja seperti ini terus dilakukan. Meski banyak rintangan, Ahok tak perlu takut jika ada perlawanan dari para birokrat yang sakit hati.
Editor: M. Amin
Sumber :