Pilgub, Demokrat usung Bibit dengan Sekda Jateng?
Jokowi cium Bibit. ©2012 Merdeka.com |
"Ini sesuai kebijakan Demokrat yang cenderung memilih calon incumbent atau pejabat daerah yang sedang berkuasa untuk dicalonkan lagi dalam pilkada."
- M Yulianto
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo sepertinya sudah tidak dilirik lagi oleh PDIP yang mengusungnya dalam Pilgub Jateng 2008 lalu. Mantan Pangdam Jaya itu menjadi calon kuat dari Partai Demokrat yang akan berkoalisi dengan PAN dan PPP dalam Pilgub Jateng 2013 mendatang.
Kabar terakhir, Partai Demokrat sedang berupaya mendekati Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Hadi Prabowo, sebagai bakal cawagub yang akan mendampingi Bibit Waluyo. Sumber merdeka.com mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bahkan melakukan pendekatan terhadap Hadi saat melakukan ibadah haji.
Melihat konstelasi politik jelang Pilgub Jateng terakhir, peneliti yang juga dosen FISIP Universitas Diponegoro M Yulianto mengatakan, peluang Bibit menjadi cagub dari Partai Demokrat di atas 60 persen.
"Ini sesuai kebijakan Demokrat yang cenderung memilih calon incumbent atau pejabat daerah yang sedang berkuasa untuk dicalonkan lagi dalam pilkada," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Sabtu (3/11).
Ganjalan bagi Bibit, kata Yulianto, adalah resistensi dari sebagian besar pengurus dan ketua DPD Partai Demokrat yang sebagian besar adalah bupati dan wali kota di Jawa Tengah.
"Pak Bibit komunikasi politiknya selama ini cukup buruk dengan kader Demokrat. Tapi kalau soal cagub ini, jika DPP sudah memutuskan mengusung dia, pasti tidak akan ada perlawanan," ujar Yulianto.
Soal kabar PPP yang menginginkan kadernya menjadi cawagub mendampingi Bibit, dia mengatakan, justru PAN, yang lebih berhak meminta jatah itu cawagub karena secara jumlah kursi di DPRD Jateng lebih banyak.
"Demokrat sudah mencukupi syarat persentase kursi untuk mencalonkan pasangan sendiri. PAN punya 10 kursi, sedangkan PPP punya 6 kursi," kata Yulianto.
Soal sosok Hadi Prabowo yang akan dipasangkan dengan Bibit, dia menilai, akan menjadi pasangan yang saling melengkapi.
"Pak Hadi dikenal sebagai birokrat yang sudah cukup lama dan paham masalah. Orangnya low profile, cocoklah jika mereka berdua dipasangkan," pungkasnya.
Editor: M. Amin
Sumber :