Ganjar Pranowo Beri Kuliah Umum di Unika Soegijapranata Semarang
Ganjar Pranowo saat memberi kuliah umum di Unika Soegijapranata Semarang, Senin (10/6). (Foto: MYD/DaVinaNews.com) |
Sebagaimana diketahui, Ganjar bersama pasangannya Heru Sudjatmoko merupakan kontestan yang memenangi Pilgub Jateng 2013. Untuk kali pertama setelah ditetapkan sebagai pemenang Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013, Ganjar Pranowo tampil di kampus. Ratusan mahasiswa dan civitas akademika Universitas Katolik Siegijapranata menjadi saksi ketika jago PDI Perjuangan itu berjanji menerapkan ajaran Trisakti Bung Karno dalam memimpin Jateng.
Satu persatu konsep yang diciptakan presiden pertama RI pada 1963 itu dijabarkan Ganjar. Berdaulat secara politik, yakni menjalankan pemerintahan dengan keberpihakan pada rakyat dan tak mengijinkan intervensi pihak asing. Berdikari secara ekonomi, bisa diimplementasikan dengan tidak mengimpor barang yang diproduksi dalam negeri. Kemudian, berkepribadian dalam kebudayaan, yakni melaksanakan pembangunan dengan bernafaskan kebudayaan dan kearifan lokal.
Trisakti Bung Karno, menurut Ganjar, akan membuat pemimpin menjadi tegas dan tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu beberapa kali menyindir pemerintah pusat yang terus mengulur-ulur keputusan kenaikan harga BBM.
"Pemimpin kok ingah ingih, tegas dong, naik apa tidak," katanya, dalam dialog bertajuk "Ganjar Pranowo Way: Dari Pilgub Jateng untuk Perubahan" itu, Senin (10/6).
Keberanian untuk berinovasi, kreatif dan mendobrak cara-cara lama, menurut Ganjar, sangat dibutuhkan bangsa ini. Dalam konteks Jawa Tengah, dibutuhkan kreatifitas tingkat tinggi untuk mengakali bagaimana dana APBD yang cuma 12 triliun bisa memenuhi kebutuhan 33 juta jiwa rakyat Jateng.
Salah satu yang akan dicoba Ganjar adalah mengurangi prosentase belanja rutin dan menaikkan anggaran infrastruktur. Pos perbaikan sarana prasarana itu menjadi titik penting untuk mendongkrak perekonomian. Sektor pertanian dan pariwisata juga menjadi perhatian. Sebab meski memiliki potensi luar biasa, keduanya kurang bisa dimaksimalkan untuk mendulang pendapatan daerah.
Tapi sebelum itu, birokrasi harus dibenahi. Orang-orang terbaik di Jawa Tengah harus ditempatkan sesuai keilmuan dan pengalamannya. Penempatan pejabat tak bisa lagi berdasar kedekatan atau uang. Maka lelang jabatan menjadi pilihan rasional.
"Semuanya itu belum pernah dicoba. Saya meski belum tahu akan bagaimana, ingin mencobanya.Mbuh mengko piye, sing penting kendel sik!," tukas Ganjar, disambut applause dan tawa.
Penampilan Ganjar yang penuh semangat dan jauh dari kesan formal tak ayal memukau peserta dialog. Ganjar mengenakan batik yang dipadukan dengan celana jeans dan sepatu kets tanpa kaus kaki. Gaya bicaranya cepat, lugas, dengan selipan joke di sana-sini.
MYD | DVN