Nono Sinyalir Hak Rakyat Dibajak oleh Segelintir Orang
Nono Sampono. (sumber: Google.com) |
"Sampai sekarang belum dapat undangan, satu komplek di Tanjung Mas dan di komplek Marinir Cilandak, Jakarta Selatan pun juga belum mendapat undangan untuk mendatangi hak pilih," kata Nono Sampono ketika dihubungi pers di Jakarta, Senin.
Mantan Komandan Marinir itu mensinyalir ada sesuatu yang tidak beres dengan penyelenggaran Pemilukada DKI Jakarta ini.
"Saya tidak tahu ini apa maksudnya," kata Nono.
Nono Sampono merasa ada kekuatan besar yaitu dugaan pelanggaran sistemik dalam penyelenggaran pemilukada DKI 2012.
"Silahkan menilai saja, saya merasa kok ini semacam pelanggaran sistemik yang luar biasa," katanya.
Menurut Nono, pemilu yang akan digelar pada Rabu (11/7), dikhawatirkan akan menjadi tidak masuk nalar jika tidak segera dibenahi.
Nono Sampono menegaskan, pihaknya akan menempuh jalur hukum bila terbukti ada pelanggaran yang mencederai demokrasi dalam pemilukada DKI.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta bersama tim sukses enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sepakat tidak akan menunda waktu pemungutan suara pada 11 Juli mendatang.
Kesepakatan tersebut dicapai setelah melalui proses perdebatan panjang saat KPU dan tim sukses enam pasangan menggelar pertemuan, Senin.
Pertemuan tersebut juga menyepakati bahwa sebanyak 21.344 data pemilih terindikasi ganda pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) dihapus sesuai keputusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pekan lalu.
"KPU DKI akan mematuhi amar putusan DKPP Pemilu terkait poin nomor dua yang menjadi kesatuan dari putusan ini untuk mengambil langkah-langkah penetapan DPT yang pasti," kata Ketua Pokja Pendataan Pemilih KPU DKI Jakarta, Aminullah kepada wartawan.
Ia berjanji pihaknya akan menerima serta menindaklanjuti masukan para tim sukses enam pasangan walaupun memuaskan semua pihak yang berkepentingan pada Pilkada DKI.
Sumber