Hal itu dilakukan untuk menyiasati keterisolasian geografis dan memacu terpenuhinya sumberdaya manusia.

Paguyuban Konsorsium PTN Kawasan Timur Indonesia (KPTN KTI) menggagas Pengajaran Jarak Jauh (PJJ) memanfaatkan teknologi Skype. Teknologi ini memungkinkan dosen dengan mahasiswa bertatap muka meski lokasinya berjauhan.

Hal itu dilakukan untuk menyiasati keterisolasian geografis dan memacu terpenuhinya sumberdaya manusia yang berkualifikasi magister dan doktor yang berkualitas.

Gagasan tersebut mengemuka pada Rapat Kerja KPTN KTI di Kupang, Nusa Tenggara Timur yang dibuka Ketua KPTN KTI Prof Frans Umbu Data yang juga Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang, kata Kepala Humas Universitas Hasanuddin (Unhas) Dahlan Abubakar melalui telepon selular Kupang-Makassar, Kamis (23/2).

Kuliah yang memanfaatkan aplikasi Skype ini membuat, para mahasiswa dapat berkomunikasi langsung dengan para dosen.

"Tinggal mahasiswa memiliki laptop yang diperlengkapi dengan kamera dan program studi mana yang akan dijadikan program unggulan tiap perguruan tinggi," ujar Wakil Rektor I Unhas Prof Dr Dadang Ahmad Suriamiharja, yang memimpin rapat Komisi Pendidikan dan Pengajaran Raker.

Namun, ada juga peserta yang mengomentari, unsur budaya tiap wilayah dan perguruan tinggi hendaknya menjadi bahan pertimbangan dalam penerapan kuliah memanfaatkan Skype ini. Oleh sebab itu, hendaknya dipersiapkan sematang mungkin, sebelum model ini diterapkan.

Ketua KPTN KTI Prof Frans Umbu Data mengatakan, dalam raker ini dibahas bagaimana memanfaatkan potensi yang ada pada masing-masing anggota untuk mengakselerasi pembangunan di kawasan ini.

"Kita dituntut menjadi world class university (WCU), paling tidak dapat seperti universitas lain di Indonesia yang sudah masuk dalam jajaran WCU," ujar Frans Umbu Data.

Lebih lanjut menurut Frans, hingga saat ini di Indonesia belum ada universitas yang masuk kategori sebagai research university (universitas penelitian). Sebab universitas di Indonesia yang masuk dalam kategori WCU level penelitiannya baru mencapai kategori low, dari empat kategori research quality yang mencakup, super high, high, dan medium.

Masalah yang juga dibahas dalam raker ini berkaitan dengan pendidikan karakter dan kewirausahaan. Ini perlu dilakukan guna menyiasati semakin tingginya angka anarkisme dan terjadinya degradasi berbangsa kita yang mengarah kepada disintegrasi bangsa.

Raker dengan tema "Optimalisasi Potensi PTN KTI untuk meningkatkan citra dan daya saing nasional dan internasional," selain membahas masalah pendidikan dan pengajaran, juga masalah penelitian pengabdian masyarakat, kemahasiswaan, dan manajemen perguruan tinggi, konsorsium, dan kerja sama, ujar Dahlan Abubakar.