Beragam Pengorbanan yang Bersedia Dilakukan Pecandu Dunia Maya
Apakah Anda salah satu orang yang sudah tak bisa lagi hidup sehari tanpa terhubung dengan internet? Jika ya, coba tanyakan pada diri Anda, apa yang bersedia Anda korbankan untuk bisa "online" setiap saat?
Menurut para peneliti, ada banyak hal yang bersedia dikorbankan pecandu dunia maya, termasuk kebutuhan harian, daripada harus menjalani hari tanpa internet.
Menurut penelitian terhadap sekitar 20.000 responden di negara-negara G-20, supaya bisa terhubung ke internet, sekitar 10 persen responden bersedia melepaskan mobilnya ketimbang tidak boleh terhubung ke internet selama setahun
Sementara 7 persen dari responden mengaku memilih tidak mandi sama sekali ketimbang harus melepaskan internet selama setahun.
Lebih dari 1 di antara 5 responden memilih tidak berhubungan seks untuk waktu lama jika taruhannya ia tak boleh terhubung dengan internet.
Selain itu, penelitian ini mendapati, 83 persen responden memilih melewatkan makanan cepat saji ketimbang tidak boleh "online".
Agar bisa tetap berselancar di dunia maya, 1 dari 7 responden rela tidak minum kopi, 43 persennya akan berhenti berolahraga, dan 73 persen mengaku mau berhenti minum alkohol.
Jika harus memilih antara alat bantu navigasi satelit (satnav) atau izin untuk "online", 84 persen responden memilih internet.
Boston Consulting Group, yang melangsungkan penelitian ini memperkirakan, di tahun 2016, sekitar 5 persen dari GDP ekonomi dunia akan datang dari internet.
Pada tahun 2016 diperkirakan, pengguna internet akan mencapai 3 miliar orang. Saat ini, jumlah pengguna internet mencapai 1,9 miliar orang.
Riset sebelumnya yang dilakukan University of Maryland menemukan, pecandu internet mengalami gejala-gejala serupa dengan pecandu narkoba ketika harus menjalani 24 jam tanpa obyek candunya.