Grup Musik Native Deen, Berdakwah di Medan
"Konser tersebut digelar di kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, hari ini pukul 14.00 WIB. Kegiatan ini juga untuk mempromosikan kebudayaan Amerika Serikat dan Indonesia," kata Konsul Amerika Kathryn Crockart di Medan, Rabu (29/2).
Konser di Medan, menurut dia, satu-satunya yang diadakan di Indonesia, dalam rangka tur Asia grup musik yang beranggotakan Joshua Salaam, Naeem Mohammad dan Abdul Malik Ahmad.
Grup musik asal Washington DC, Amerika Serikat itu selalu konsisten membawakan tema-tema dakwah dalam setiap lagunya, dan banyak menginspirasi orang di seluruh dunia.
Tak heran bila di tahun 2006, Native Deen memenangkan Mahabba Award di Dubai, sebuah penghargaan bagi seniman, musisi dan pembuat film yang banyak menginspirasi orang dalam menyebarkan Islam melalui seni.
Selain konser, kehadiran mereka juga akan dirangkaikan dengan beberapa acara lainnya seperti diskusi dengan mahasiswa, akademisi dan siswa mengenai Islam di Amerika, serta diskusi dengan komunitas hip-hop Medan.
"Kegiatan diskusi, wawancara media dan konser tersebut akan memberikan kesempatan bagi para audiens muda di Sumatera Utara untuk mengenal Amerika Serikat lebih jauh melalui musik," katanya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Haji Agussani mengatakan, pihaknya bangga mendapat kesempatan sebagai tempat digelarnya konser satu-satunya grup musik hip-hop terkenal asal Amerika Serikat.
Dengan adanya konser dan diskusi tersebut diharapkan hubungan silaturahim yang telah terbina antara Indonesia - Amerika Serikat semakin terjalin erat, bukan hanya dalam hal budaya namun juga pendidikan.
"Kami juga berharap dengan adanya konser dan diskusi ini dapat dimanfaatkan mahasiswa UMSU untuk lebih mengenal budaya Amerika Serikat. Dengan demikian niat untuk melanjutkan studi ke negara Paman Sam itu juga semakin meningkat," katanya.
Sementara itu, Joshua Salaam, salah seorang personel Native Deen mengatakan, dalam penampilan nanti, mereka akan mengkombinasikan musik irama hip-hop dengan lirik bernuansa Islam.
"Melalui konser kami di Indonesia, kami ingin menggali budaya Indonesia yang unik dan keanekaragaman masyarakat Islam di sini. Mereka juga bisa mengenal Muslim Amerika," kata lelaki kelahiran New Jersey, tahun 1973 tersebut.
Sumber:Antara