Harga Minyak Melonjak Akibat Ketegangan Iran
Harga minyak melonjak lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah ketegangan atas pengekspor minyak mentah utama Iran, dan setelah data ekonomi positif dari China dan Amerika Serikat.
Kontrak utama New York, minyak mentahlight sweet untuk pengiriman April, ditutup pada 108,84 dolar AS per barel, naik 1,77 dolar AS dari tingkat penutupan Rabu.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April melompat 3,54 dolar AS menjadi mantap pada 126,20 dolar AS per barel.
"Harga minyak mentah memperpanjang kenaikan ... karena situasi Iran kembali terlihat menjadi pendorong utama pasar," kata Jack Pollard, analis di Sucden Financial Research.
Pada Rabu ketegangan antara Barat dan Iran atas dugaan program senjata nuklir meningkat, setelah kepala staf Angkatan Udara Amerika Serikat, Jenderal Norton Schwartz, memeringatkan bahwa Amerika Serikat memiliki bom sangat kuat yang disiapkan dalam kasus kemungkinan aksi militer terhadap Iran.
Iran menegaskan program nuklirnya adalah untuk tujuan sipil.
Kembali ke bidang ekonomi AS, kondisi pasca resesi terus perlahan meningkat tetapi "sedikit mengecewakan," kata Phil Flynn dari PFG Best.
Pengangguran yang tinggi dan sektor perumahan yang depresi telah menahan pemulihan di ekonomi dan konsumen minyak terbesar dunia itu.
Sebuah titik terang adalah klaim baru untuk tunjangan pengangguran AS yang turun tipis minggu lalu dan melayang pada posisi terendah 2008. Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan dalam sebuah laporan, menunjukkan peningkatan yang stabil di pasar kerja sejak pertengahan 2011.
Laporan klaim terbaru pengangguran AS "adalah indikasi dari sebuah stabilisasi" dalam sebuah perbaikan ekonomi "yang secara jelas meningkatkan harga minyak" karena para pedagang memperkirakan kenaikan permintaan, kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.
Para analis mengatakan, harga juga mendapat dukungan dari data positif ekonomi China, dimana aktivitas manufaktur meningkat untuk ketiga bulan berturut-turut pada Februari, karena pesanan ekspor naik.