Presiden Barack Obama Terlibat Film Dokumenter
Kemunculan orang nomor satu di Amerika Serikat tersebut, untuk mendukung anak-anak korban bullying berani bicara. Seperti yang dikutip dari Reuters, Obama, ayah dari dua anak perempuan, sangat peduli terhadap masalah tersebut.
Dalam pembukaan film berdurasi 30 menit itu, Obama mengimbau para pelajar, orang tua dan guru untuk menentang kekerasan.
Dalam pidatonya, Obama menekankan, dirinya bukan hanya seorang presiden, namun juga sebagai seorang ayah.
"Ini salah dan mengganggu, dan kita semua dapat melakukan pencegahan," ujar Obama, yang menjadi tuan rumah pada konferensi di Gedung Putih yang pertama kali tentang kekerasan, pada tahun lalu.
"Masih banyak yang masih harus kita perbaiki. Semua orang harus bertindak untuk menentang kekerasan," katanya.
Bullying menjadi isu nasional dan berkembang di negara Paman Sam tersebut. Setidaknya hal tersebut tercatat dalam statistik pemerintah Amerika. Departemen Pendidikan menemukan, lebih dari 30 persen pelajar berusia 12 sampai 18 tahun mengatakan pernah menjadi korban kekerasan.
Dokumenter ini akan disiarkan di AS secara nasional pada Minggu waktu setempat, disertai dengan cerita dari anak-anak yang menjai korban kekerasan, serta saran dan pesan dari mereka yang telah berhasil melaluinya. Dokumenter ini juga dilengkapi dengan wawancara para selebritis, atlet dan para korban selamat, yang mendesak korban lainnya untuk berani bicara.
Bos Cartoon Network, Stuart Snyder, mengatakan bahwa film dokumenter tersebut dipertunjukkan untuk pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah, usia 8 hingga 13 tahun.
"Berani mengungkapkan adalah cara terbaik untuk mereka menghentikan kekerasan tersebut," kata Snyder kepada sekitar 400 pelajar saat pemutaran khusus film dokumenter tersebut di sebuah sekolah menengah di Washington, AS, Rabu waktu setempat.
Aaron Cheese, anak berusia 15 tahun yang membintangi film tersebut berbicara di depan acara pemutaran itu. Ia mengungkapkan, jika salah satu yang dapat membantu korban bullying adalah berbicara dengan orang lain yang dapat membantu.
Namun disayangkan, penyiaran film dokumenter yang mengangkat masalah kekerasan ini, mengundang kontroversi dari Motion Picture Association of America's, yang memutuskan untuk memberikan genre RR" (restrictive) pada film tersebut, selain penolakan dari para pembuat film.
Genre 'R' itu berarti film tersebut tidak boleh ditonton oleh anak yang usianya kurang dari 17 tahun.
Sumber:Antara