Awas, Akses Twitter Bikin Bos Anda Kesal
Jika Anda termasuk penggila Twitter, berhati-hatilah karena sebuah studi terbaru menunjukan bahwa jumlah bos atau atasan yang jengkel karena anak buah mereka terlalu banyak bermain-main dengan Twitter, semakin meningkat.
Lebih dari 47 persen pemilik perusahaan mengaku bahwa mereka khawatir dengan banyaknya jumlah waktu kerja yang digunakan oleh pekerjanya untuk mengakses situs media sosial itu. Sementara itu 15 persen lagi menjelaskan bahwa mereka "sangat khawatir" dengan kecenderungan pegawainya itu.
Studi yang melibatkan 500 responden itu dan digelar oleh Deal Jungle, website yang hirau akan tabungan bagi perusahan berskala kecil, memang menunjukan bahwa hampir 63 persen pekerja mengakui bahwa mereka menghabiskan "sedikit: waktu untuk mengakses akun Twitter personal di tempat kerja.
Hanya 13 persen yang mengaku mengabiskan waktu lebih dari 45 menit untuk mengakses Twitter di jam kerja.
"Tidak ada orang yang ingin mengakui bahwa mereka lamban dalam bekerja, jadi angka itu bisa saja lebih besr. Karena itu sangat sukar untuk menentukan seberapa banyak waktu yang dihabiskan untuk Twitter," kata seorang juru bicara Deal Jungle.
"Dari riset kami, berdasarkan perkiraan konservatif, kira-kira 20 menit yang hilang dari waktu kerja seseorang hanya untuk mengakses Twitter," sambung dia.
Sementara seorang pengusaha yang terlibat dalam survey itu mengatakan sangat susah untuk membatasi karyawannya dari situs microblogging itu.
"Kami telah berusaha untuk melarang mereka mengakses situs seperti Twitter dan Facebook atau hanya membolehkan situs itu diakses pada waktu makan siang," kata pengusaha yang enggan namanya disebutkan itu.
Menurutnya penggunaan media sosial bisa membuat batas antara hubungan profesional dan pribadi menjadi kabur.
"Contohnya kami pernah menghadapi kasus, seorang karyawan menelpon bahwa dia sakit (tidak masuk), tetapi tidak lama kemudia men-tweet bahwa dia sedang berbelanja. Bagi orang yang mem-follow orang itu di Twitter, hal ini membuat mereka bimbang," pungkas si pengusaha.