Foke Usulkan Hari Dangdut Nasional
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengusulkan ditetapkannya hari dangdut Indonesia. Hal itu untuk lebih mendekatkan musik dangdut dengan seluruh elemen masyarakat Indonesia.
"Saya mengusulkan itu. Saya kawatir jika kita tidak mencintai musik dangdut nanti akan diklaim negara lain seperti halnya reok Ponorogo yang sempat diklaim negara tetangga," kata Foke sapaan akrab Fauzi Bowo saat membuka seminar musik dangdut Nasional di Jakarta, Sabtu (21/4) malam.
Ia mengajak seluruh rakyat Indonesia agar lebih mencintai musik dangdut sebagai bagian budaya bangsa agar tidak hilang atau diklaim oleh negara lain.
Menurutnya, sudah menjadi kewajiban bangsa Indonesia untuk memajukan musik tersebut sehingga mendapatkan pengakuan dari dunia.
Foke yang juga Ketua Pembina Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) juga berjanji memperjuangkan musik dangdut mendapat pengakuan dari lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bidang kebudayaan dan pendidikan (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization-UNESCO).
Menurutnya, sudah waktunya musik dangdut mendapat pengakuan dari lembaga dunia yang menaungi bidang kebudayaan tersebut.
“Saya akan membantu merumuskan roadmap musik dangdut menuju UNESCO sehingga musik ini bisa merambah seluruh pelosok dunia tidak hanya di Jepang dan Amerika saja. Suatu saat, saya berkunjung ke Inggris dan Harvad, di jalan tanpa sengaja mendengarkan mobil yang memutar musik dangdut. Go Internasional ini harus bisa memberikan manfaat kepada artis dan pencipta lagu dangdut,” ujarnya.