Menggapai Cinta Sejati di Usia Senja
Mendadak nama Ki Daus menjadi perbincangan banyak orang beberapa waktu lalu. Bukan karena aktingnya di sebuah program sitkom (situasi komedi), namun lebih kepada kisah kehidupannya yang menikah dengan Dewi Lestari Wijaya, yang lebih muda 34 tahun darinya.
Padahal pernikahan mereka sudah terjadi satu tahun lalu, dan kini pasangan yang berbahagia tersebut telah dikaruniai seorang anak bernama Zahra Cantika Humaira Sofi yang lahir 20 Januari 2012.
Cinta memang tidak dapat diterka dan diterjemahkan dengan kata-kata, jika ia telah datang. Ki Daus, seniman berdarah Sunda itu sangat meresapi kalimat tersebut, meski usianya sudah jauh dari abg (anak baru gede). "Cinta itu tidak memandang batas usia dan itulah cinta sejati," ujar Ki Daus saat ditemui secara khusus Beritasatu.com beberapa waktu lalu.
Bagi Ki Daus, Jodoh memang urusan Tuhan. Ia pun tidak pernah berpikir untuk kembali menikah, setelah pernikahan pertamanya gagal. Saat itu ia menikah dengan seorang gadis berusia 26 tahun. "Itulah pertama kalinya Aki menikah, tahun 2008 saat berusia 50 tahun dan hanya bertahan tiga bulan," tutur Ki Daus.
Ia mengaku memang terlambat untuk urusan menikah. Bukan karena tidak ingin menikah di masa mudanya, namun ia beralasan ada hal yang membuatnya 'lupa' untuk menikah saat tubuhnya belum dimakan usia.
Berbicara menggunakan logika, kenapa Dewi tidak memilih lelaki yang sepadan dalam usia? Tidak ada jawaban yang lain kecuali cinta. Cinta memang tidak bisa dijabarkan dengan logika, sebab cinta adalah sebuah perasaan. Tentunya, Ki Daus dan Dewi harus berjibaku dengan restu dan menangkis cemoohan orang lain atas hubungan tersebut. "Awalnya keluarga mertua enggak setuju, tapi istri bilang sudah cinta dengan Aki, ya akhirnya mau enggak mau mereka (keluarga mertua) merestui," terang Aki yang mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat Dewi di sebuah pertunjukan. Keduanya kemudian menikah 20 februari 2011.
Usia bukan penghalang
Ki Daus bukanlah satu-satunya artis yang disorot lantaran menikah dengan perbedaan usia yang jauh dengan pasangannya. Artis cantik, Inggrid Kansil pun demikian. Pilihannya menikah dengan Syarief Hasan, politisi Partai Demokrat sempat mendapatkan tentangan. Terlebih status Syarief adalah duda dengan tiga anak. Tidak hanya itu, perbedaan keyakinan, menjadi penghalang restu keluarga.
Namun, atas nama cinta, keduanya berhasil melewati rintangan pertama untuk kemudian menautkan janji sehidup semati dalam pernikahan sakral yang berlangsung 26 Juni 1999. Saat itu usia Inggrid 24 tahun, sementara mempelai laki-lakinya berusia 50 tahun.
"Saat itu saya memang ingin menikah di usia 25 tahun dengan lelaki yang memiliki intelektualitas yang tinggi. Teman saya kemudian memperkenalkan Syarief Hasan kepada saya lantaran ia ingin berkenalan dengan saya," ujar Inggrid beberapa waktu lalu.
Inggrid mengaku sempat kaget saat menemui lelaki yang dimaksud, lantaran usianya sudah hampir 50 tahun. "Namun saat itu saya coba saja untuk janjian buka bersama di sebuah rumah makan. Ternyata obrolan kami nyambung," kenang Inggrid yang kemudian mengungkapkan, enam bulan setelah 'kencan pertamanya' memutuskan untuk menikah.
Seks dan kesabaran
Membicarakan pernikahan, tentunya tidak dapat dipisahkan dari seks. Sebagai salah satu kebutuhan hidup, seks juga menjadi warna tersendiri dalam rumah tangga Ki Daus dan Dewi. Bahkan, komedian berdarah Sunda itu punya resep khusus untuk mempertahankan kejantanannya yang tentu saja sudah termakan usia.
"Setiap hari dari dulu Aki selalu makan telur ayam kampung untuk menjaga stamina dan minum madu satu sendok teh setiap malam," ujarnya.
"Istri bahkan enggak menyangka kalau saya masih bisa jadi laki-laki sejati," imbuhnya dengan nada bangga.
Terpacu lewat cibiran orang lain, yang mempertanyakan urusan ranjang, Ki Daus dan Dewi berhasil membuktikan menjadi pasangan yang berbahagia. Setidaknya usia satu tahun pernikahan mereka selalu tampak harmonis. Bahkan keduanya sudah dikarunia seorang putri.
Sadar usianya tidak muda lagi, Ki Daus tidak melupakan sisi romantis sebagai seorang laki-laki. "Paling merayu ya biar tambah mesra," tutur Ki Daus.
Di sisi lain, Ki Daus merasa bangga dapat mempersunting seorang gadis yang masih belia di usianya yang sudah mulai senja. "Perasaannya bangga, lebih bangga daripada mendaki Gunung Semeru," terangnya.
Dalam kehidupan berumah tangga, Ki Daus juga berusaha untuk selalu memberikan pengertian lebih kepada sang istri. "Kalau saya sudah tua, lebih dewasa dari istri, jadi harus banyak mengalah. Maklum istri juga kan masih muda banget," ujar Ki Daus.
Urusan pengertian juga tak lepas diberikan Syarief Hasan kepada istrinya Inggrid Maria Palupi Kansil atau yang akrab disapa Inggrid Kansil. Asam garam kehidupan yang telah dilalui Syarief memudahkannya untuk lebih memahami Inggrid yang telah memberinya satu orang anak dan diberi nama Zianka Amorette.
"Suami sangat pengertian sekali dengan apa yang saya lakukan. Kami berusaha untuk saling mengisi dan selama ini tidak ada masalah pelik dalam kehidupan rumah tangga kami," terang Inggrid.
"Saat menikah, saya waktu itu juga masih menjadi artis. Nah, suami mendukung karier saya waktu itu asalkan tidak melupakan keluarga. Tidak ada juga cemburu karena kami berusaha selalu menekankan komunikasi dan saling percaya," imbuh Inggrid panjang lebar.
Memang cinta sejatinya tidak memandang apapun, suku, agama, ras bahkan usia. Cinta adalah urusan perasaan dan merupakan anugerah Sang Pencipta. Inggrid menyadari hal tersebut sebagai bagian dari perjalanan kehidupannya.