Pasar Properti Jakarta Barat Cerah
Kawasan Jakarta Barat masih menjadi wilayah prospektif bagi industri properti menyusul dimulainya konstruksi pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar (JORR) W2 yang mempermudah akses dari kawasan Jakarta Barat, menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta, atau pelabuhan Tanjung Priok.
"Hunian memang tidak mungkin di pusat kota, kalaupun ada apartemen, untuk wilayah Barat masih bagus," kata pengamat properti, Zulfisyah Koto saat dihubungi Beritasatu.com, hari ini.
Dia mengatakan, fasilitas infrastruktur merupakan salah satu komponenan yang bisa mendongkrak harga penjualan properti. Selain akses jalan tol, sarana infrastruktur termasuk penyediaan air bersih, listrik dan gas.
"Dukungan infrastruktur akan meningkatkan nilai tanah di kawasan tersebut, seperti di Kebon Jeruk harga tanah terus naik dari tahun ke tahun," kata Zulfisyah.
JORR W2 saat ini sudah dalam tahap konstruksi. Jalan tol sepanjang 8 kilometer yang menghubungkan kawasan Ulujami-Kebon Jeruk ini diproyeksi bakal beroperasi pada 2013. Akses tersebut kata Zulfisyah, mampu meningkatkan mobilitas dari kawasan Jakarta Barat ke wilayah-wilayah lain yang sedang berkembang seperti Serpong, Tangerang maupun pusat Kota Jakarta.
Prospektifnya wilayah hunian di Jakarta Barat membuat sejumlah perusahaan properti papan atas mengembangkan sejumlah proyeknya. Sebut Pondok Indah Grup berencana mengembangkan Puri Indah Town Center. Agung Sedayu Group menghadirkan kawasan hunian dan komersial Puri Mansion serta PT Intiland Development Tbk mengembangkan Taman Semanan Indah.
Sementara PT Lippo Karawaci Tbk membangun mega proyek The St Moritz Pethouses & Residences yang terletak di CBD Jakarta Barat dan berada di persimpangan Jalan Tol Lingkar Luar (JORR) dan Tol Kebon Jeruk–Tomang.
Kawasan Kebon Jeruk sejak lama dikenal sebagai wilayah perumahan untuk kelas menengah atas dan area komersial yang prospektif sekaligus menguntungkan bagi investor. "Segmen wilayah ini memang mewah dan menengah," kata Zulfisyah.
Tenggara Jakarta
Selain Jakarta Barat, wilayah Timur atau tepatnya Tenggara Jakarta juga cukup prospektif. Simpul-simpul tol Lingkar Luar Jakarta, Jagorawi dan Cikampek akan menjadi incaran pengembang. "Ini termasuk Cibubur dan Sentul," kata dia.
Sementara Selatan Jakarta seperti Cinere, Lenteng Agung atau Depok merupakan wilayah serapan air, sehingga izin pengembang untuk hunian agak sulit. Kalaupun ada lahan yang dikembangkan tidak terlalu besar. "Dampaknya harag tanah menjadi mahal," katanya.