Pemerintah Dinilai tidak Transparan Kelola Cukai Tembakau

Senin, Mei 21, 2012 0 Comments



Tembakau kini digunakan juga dalam minuman
Tembakau kini digunakan juga dalam minuman (sumber: The Guardian)
Pemerintah banyak menggunakan DBHCT untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan petani tembakau

Pemerintah dinilai tidak transparan dalam pengelolaan dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT). Dana cukai yang seharusnya dikembalikan untuk mensejahterakan petani tembakau, justru dipakai untuk mematikan keberlangsungan hidup petani.
  
“Pemerintah banyak menggunakan DBHCT untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan petani tembakau, bahkan untuk petani lebih banyak untuk pengalihan tanaman. Ini jelas mengingkari petani tembakau," ujar Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Wisnu Brata, di Jakarta, hari ini.
  
DBHCT, lanjut Wisnu, banyak digunakan untuk keperluan di luar kepentingan petani, misalnya untuk pengadaan kendaraan dinas.

Pemerintah diminta harus transparan dan mempertanggungjawabkan kepada publik, sebab selama ini tidak ada informasi utuh mengenai penggunaan dana tersebut.
  
Menurut Jamsari, Manajer Riset Lembaga Katalog Indonesia, pemerintah tidak menjalankan mandat undang-undang keterbukaan informasi publik (UU KIP) 14/2008. Pasal 7 ayat 2 UU KIP menyatakan, badan publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan.

“Publik tidak pernah mendapatkan informasi akurat dari pemerintah mengenai pengelolaan dana DBHCT, padahal dalam UU KIP terdapat aturan informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala oleh badan publik, salah satunya mengenai laporan keuangan”, ujar Jamsari. 

 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.