Para peneliti di Institut Politeknik Universitas New York mengatakan pada Skype sejak November 2010 tentang masalah ini.

Para peneliti menuduh Skype untuk memungkinkan kerentanan privasi yang berpotensi membiarkan orang mengetahui lokasi penelepon.

Skype belajar lebih dari setahun yang lalu tentang kerentanan privasi yang akan memungkinkan seseorang untuk mengidentifikasi alamat IP dan lokasi geografis pengguna. Tapi masalah tersebut dibiarkan. Padahal para peneliti mengatakan bahwa mereka memberitahu perusahaan pada 2010.

Peneliti Stevens Musik Le, di Institut Max Planck untuk Perangkat Lunak Sistem, mengatakan ia dan peneliti lainnya di Institut Politeknik Universitas New York mengatakan pada Skype sejak November 2010 tentang masalah ini.

Mereka mengatakan mereka telah mampu untuk melacak lokasi kota 10.000 pengguna Skype dalam dua minggu.

Meskipun para peneliti mempublikasikan karya mereka di depan umum pada bulan Oktober 2011, masalah tersebut didiamkan saja.

Para peneliti hanya menemukan kerentanan masih terbuka saat seorang programmer mem-posting secara online. Hal itu menunjukkan bagaimana Skype bisa dieksploitasi.

Skype mengatakan pihaknya masih menyelidiki laporan tersebut.

Tetapi Le Blond mengkritik pernyataan tersebut dan mengatakan pada Journal CIO, "Dengan menyebutnya sebagai alat baru itu berarti mereka tidak perlu menanggapi secara mendesak. Hal ini membuatnya tampak seperti mereka baru tahu."

Tim mengatakan mereka bisa menyamarkan panggilan ke pengguna Skype, mencegah pop-up pemberitahuan dan sejarah panggilan.

Para korban tidak tahu mereka telah dipanggil dan bahkan tidak perlu menjawab telepon.

Keith Ross, salah satu peneliti yang memberitahu Skype pada 2010, mengatakan kepada Journal CIO, Skype mungkin berjuang untuk memperbaiki masalah karena mungkin hal itu tertanam dalam kode dan memerlukan restrukturisasi berat untuk diperbaiki.