Akhirnya Subak Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Dunia
Badan PBB yang membidangi pendidikan dan budaya, UNESCO, memastikan subak sebagai salah satu dari warisan budaya dunia dalam sidang umum ke-36 orgasnisasi itu di St. Petersburg, Rusia, Jumat (29/6) waktu setempat.
UNESCO menilai sistem irigasi tradisional itu benar-benar menggambarkan kebudayaan dari masyarakat Bali.
Kepala Divisi Penerangan KBRI Moskwa M Aji Surya yang menghadiri konferensi itu mengatakan Indonesia telah berjuang agar Subak diakui sebagai warisan budaya dunia selam 12 tahun, meski pengukuhannya beberapa kali ditunda. Kali ini tidak ada lagi pihak yang berusaha menahan pengakuan itu.
Bupati Badung dan Gianyar yang juga menghadiri ajang itu di Moskow juga menunjukan kegembiraanya atas pengakuan itu. Turut hadir bersama mereka Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun.
Sementara itu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Windu Nuryanti, mengaku senang sistem pengairan Subak dari masyarakat Bali telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. Windu mengucapkan terimakasih kepada semua negara yang mendukung penetapan itu.
"Ini adalah peristiwa yang sangat bersejarah," katanya.
"Subak memiliki nilai budaya yang luar biasa, yang masih bisa ditunjukkan bukti-buktinya sebagai kultur hidup yang diikuti oleh masyarakat adat di Bali. Subak adalah sistem kehidupan yang masih diikuti oleh masyarakat," imbuh Windu.
Subak dinilai menciptakan perekat sosial pada masyarakat Bali. Sebelumnya beberapa jenis warisan budaya Indonesia telah diakui oleh UNESCO, di antaranya batik, keris, Candi Prambanan, juga alat musik angklung serta karinding.
Penetapan Subak ini bertepatan dengan 40 tahun Konvensi Warisan Budaya Dunia. Konvensi yang dimulai pada tahun 1972 ini merupakan pakta internasional untuk melestarikan budaya dan warisan alami yang tersebar di penjuru dunia.
Pakta ini berbeda dengan perjanjian internasional lainnya karena mengakui adanya interaksi manusia dengan alam dan bagaimana cara menyeimbangkan keduanya. Untuk perayaan istimewa tahun ini, Konvensi Warisan Budaya Dunia merayakan pembangunan berkelanjutan dan peran dari komunitas lokal.