Perhatian, Apple Tidak Lagi Kebal Virus
Salah satu nilai jual komputer-komputer Apple adalah karena sistem operasinya yang tidak bisa ditembus virus. Apple selalu mengklaim bahwa peranti lunaknya di bangun di atas "sistem operasi yang paling canggih" dan kebal dari virus.
Tetapi jika kembali sedikit ke belakang, akan tampak bahwa pertahanan Apple sebenarnya sudah rapuh. Lihat saja pada April silam, ketika lebih dari 600.000 Mac di seluruh dunia terinfeksi virus. Lebih dari setengah jumlah itu terdapat di Amerika Serikat.
Para peretas rupanya kini lebih canggih dari Apple, mereka memanfaatkan kelemahan program Java untuk masuk ke komputer buatan Apple itu untuk mencuri data penting seperti password dan nomor rekening bank. Ironisnya sekitar 300 serangan peretas justru ditujukan ke komputer di markas Apple di Cupertino, California.
Bahkan pada bulan yang sama pendiri dan bos perusahaan antivirus Rusia, Kaspersky menyebut Appel berada sepuluh tahun di belakang Microsoft dalam soal keamanan.
Apple sendiri pun belakangan mulai mengakui kemundurannya dalam sektor keamanan. Apple kini, dalam jargon-jargon pemasarannya mulai menggunakan ungkapan dan kalimat lebih halus, tidak lagi angkuh seperti sebelumnya.
Perubahan itu bisa ditemukan di situs resmi Apple yang sebelumnya berisi pesan jelas "it does't get PC viruses" kini diganti dengan kalimat yang lebih netral, "It's built to be safe."
Apple juga mengganti slogan lamanya, dari "Safeguard your data. By doing nothing" menjadi "Safety. Built in."
Perubahan kecil dalam aspek bahasa marketing itu tidak bisa disangkal adalah pertanda bahwa Apple sedang berada di akhir sebuah era, yakni era "bebas virus". Artinya dengan semakin mudahnya arus informasi dan pesatnya teknologi, melindungi data hanya dengan "doing nothing" bukan lagi pilihan yang bijak, bahkan untuk pengguna Mac sekalipun.