Turki Adukan Suriah ke NATO
Suriah menegaskan, Senin (25/6), bahwa jet tempur Turki ditembak jatuh karena melanggar wilayah udara, sementara Ankara menyerang balik dengan mengatakan bahwa penembakan itu adalah "tindakan mencari permusuhan".
Di saat yang sama Turki, sebagai anggota NATO mengundang sekutu-sekutunya dalam rapat darurat untuk membahas insiden itu.
Adapun insiden yang terjadi Jumat (22/6) waktu setempat itu kian memantik kecaman internasional terhadap Suriah yang juga sedang dilanda perang saudara di dalam negeri, yang menghadapkan tentara pemerintah Bashar al Assad dengan rakyatnya sendiri.
Turki sebelumnya menuduh Suriah secara sengaja menembak jatuh jet F-4 Phantom-nya dan Wakil Perdana Menteri Bulent Arinc dalam rapat kabinet yang berlangsung Senin mengatakan bahwa jet itu ditembak menggunakan misil pengindera panas.
Arinc juga memperingatkan Suriah bahwa negerinya bisa memotong asupan listrik ke negara tetangganya itu sebagai aksi balasan.
Turki bersikeras bahwa jetnya ditembak tepat di atas perairan internasional, bukan di wilayah Suriah. Sementara Menteri Luar Negeri Suriah, Jihad al Makdissi, dalam sebuah jumpa pers mengatakan bahwa jet itu telah melanggar wilayah udara Suriah.
"Jet tempur Turki melanggar wilayah udara Suriah dan hasilnya pertahanan udara Suriah melancarkan tembakan sehingga jet itu jatuh di perairah Suriah. Jika tujuan pertemuan NATO nanti untuk meredakan situasi dan menjaga stabilitas, kami berharap itu berhasil," tegas Makdissi.
"Tetapi jika tujuan pertemuan itu adalah agresi, kami menegaskan bahwa wilayah udara, darat, dan perairan Suriah adalah suci bagi tentara Suriah sama seperti wilayah udara, darat, dan perairan Turki bagi militer Turki," ujar Maddissi.
Sial bagi Suriah, di tengah tekanan dalam negeri dan luar negeri, salah satu jenderalnya malah membelot ke Turki.
Sementara itu Turki telah meminta digelarnya pertemuan darurat Selasa, sesuai dengan Artikel IV dari perjanjian NATO yang mengatur mekanisme ketika keamanan salah satu anggotanya menerima ancaman.
"Faktanya bahwa jet kami dihantam oleh misil pengindera panas," ujar Arinc sembari menambahkan bahwa jet itu "sengaja ditembak jatuh ... di perairan internasional."
Jet itu diklaim tidak dilengkapi persenjataan dan sedang dalam misi latihan. Kedua kru-nya hingga kini belum ditemukan.