24 Siswa Indonesia Ikuti Olimpiade Sains Internasional
Indonesia mengirimkan 24 siswa untuk mengikuti olimpiade sains internasional di bidang Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Astronomi. Para siswa itu dipilih melalui proses seleksi ketat mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, tingkat provinsi, hingga tingkat nasional (Olimpiade Sains Nasional).
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad meminta siswa Indonesia tidak kalah mental menghadapi siswa dari negara-negara lain. Sebab olimpiade sains ini diikuti oleh puluhan negara peserta. Paling banyak adalah International Mathematical Olympiad (IMO) yang diikuti lebih dari 100 negara peserta.
"Ini tradisi untuk mengirimkan anak-anak terbaik kita. Artinya anak-anak kita mampu berkompetisi secara internasional," kata Hamid, saat melepas para peserta dan pendamping olimpiade sains di Gedung Kemdikbud, Jakarta, hari ini.
Di bidang Matematika, Indonesia mengirimkan enam siswa dan dua pendamping untuk mengikuti IMO pada 4-16 Juli 2012 di Mar del Plata, Argentina. Tim IMO Indonesia terdiri dari Stefanus (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta), Tobi Moektijono (SMA IPEKA International Christian School Jakarta), Fransisca Susan (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta), Ahmad Zaky (SMAN 8 Jakarta), Ivan Adrian Koswara (SMA Bintang Mulia Bandung), dan Bivan Alzacky Harmanto (SMA Labschool Rawamangun Jakarta).
Untuk bidang Fisika, Indonesia mengirimkan lima siswa untuk mengikuti International Physics Olympiad (IPhO) pada 15-24 Juli 2012 di Tallinn dan Tartu, Estonia. Mereka adalah Adrian Nugraha Utama (SMA Sutomo 1 Medan Sumatera Utara), Ramadhiansyah (SMAN 78 Jakarta), Luqman Fathurrohim (SMAN Sragen Bilingual Boarding School Jawa Tengah), I Made Gita Narendra Kumara (SMA Bali Mandara, Bali), dan Werdi Wedana Gunawan (SMAN 4 Denpasar, Bali).
Sedangkan di bidang Kimia, Indonesia mengirimkan empat siswa untuk mengikuti International Chemistry Olympiad (IChO) tanggal 21-30 Juli 2012 di Washington DC, Amerika Serikat. Tim IChO Indonesia terdiri dari Samuel Leonardo (SMAN Unggulan M.H Thamrin Jakarta), Dewi Suryana (SMAK Penabur Gading Serpong), Andhika (SMA Kharisma Bangsa, Tangerang), dan Ivan Kurniawan (SMAN 1 Purwokerto).
Di bidang Biologi, Indonesia mengirimkan empat siswa untuk mengikuti International Biology Olympiad (IBO) tanggal 8-15 Juli 2012 di Singapura. Mereka adalah Lindy Mawardhani Dharmawan (SMAN Unggulan M.H. Thamrin Jakarta), Assifa Nur Hisana (SMAN 1 Depok), Kezia Stevanie Tanfriana (SMAK BPK Penabur Gading Serpong Tangerang), dan Rhogerry Deshycka (SMA Pribadi Bandung).
Terakhir, di bidang astronomi, Indonesia mengirimkan lima siswa untuk mengikuti International Olympiad on Astronomy and Astrophysics. (IOAA) tanggal 4-14 Agustus 2012 di Rio de Janeiro, Brasil. Tim IOAA Indonesia adalah Siti Fatima (SMAN 3 Sampang Jawa Timur), Sabrina Rizki Aulia (SMAN 8 Jakarta), Dinda Zhafira (SMAN 5 Surabaya Jatim), James Lim (SMAK Petra 2 Jatim), dan Leonard (SMA Sutomo 1 Medan Sumatera Utara).
Mayoritas RSBI
Menurut Hamid, Kemdikbud belum berencana membangun sekolah khusus olimpiade. Saat ini, para siswa berprestasi masih cukup diwadahi di sekolah-sekolah unggulan terutama di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
Hamid mengatakan selama ini siswa-siswi yang berprestasi di ajang olimpiade sains itu 90 persen berasal dari RSBI. Oleh karena itu, pemerintah lebih baik mengoptimalkan sekolah unggulan yang sudah ada untuk membina mereka agar dapat berprestasi di kancah internasional.
"Sekolah keberbakatan itu sebenarnya sudah punya, melalui RSBI. Adik-adik kita umumnya dari RSBI," ujarnya.
Hamid menambahkan Kemdikbud saat ini akan lebih fokus untuk pengembangan sekolah khusus untuk anak yang berbakat bidang olahraga dan seni. "Tapi untuk anak berprestasi akan mengoptimalkan sekolah-sekolah yang sudah ada," katanya.