Menteri Pariwisata Panen Mutiara di Lombok
Panen mutiara itu berlangsung di lokasi LPSF di salah satu hotel di Mataram. Setelah ikut memanen, Mari meninjau stan perdagangan mutiara, yang sedang menggelar lelang.
Lelang mutiara itu mempertemukan penjual dari NTB, NTT, Bali, Maluku dan Papua, dengan pembeli dari Jepang, Singapura, Filipina, Tahiti, Australia, China, dan Inggris.
Pada kesempatan itu, Mari menyampaikan harapannya agar upaya meningkatkan transaksi mutiara bukan hanya saat LSPF, tetapi secara berkelanjutan pada berbagai kesempatan.
"Diharapkan transaksi terus berkelanjutan, dan memang perlu ada upaya mendatangkan nilai tambah, sehingga desainnya perhiasan mutiara harus terus ditingkatkan," ujarnya.
Mari ingin Indonesia menjadi salah satu lokasi lelang mutiara secara berkelanjutan.
Menurutnya, Lombok merupakan salah satu lokasi yang sesuai karena potensial menghasilkan mutiara dalam jumlah banyak dan berkualitas.
"Intinya, bagaimana kita bisa dorong Lombok menjadi lokasi festival mutiara secara berkelanjutan, agar bisa menjadi objek wisata yang diwarnai kreatifitas yang terus berkembang," imbuhnya.
Sementara itu, festival mutiara itu diikuti 31 pedagang mutiara yang terdiri dari 14 perusahaan perhiasan dan perajin mutiara menengah, 14 usaha kecil menengah (UKM) perajin mutiara, dan tiga gerai demo kerajinan khas Lombok seperti cukli, tenun dan gerabah.
LFPF 2012 ini adalah festifal ketiga yang diselenggarakan sejak tahun 2010. Transaksi LSPF 2010 tercatat sebesar US$47.425 dan pada tahun 2011 sebesar US$120.000.
Sumber:Antara