Perbesar segmen konsumer, BCA masuk ke produk KTA
Kami memilih debitur yang perusahaannya kerjasama payroll dengan kami agar risiko tetap terjaga jika terjadi kredit macet.
[Santoso]
PT Bank Central Asia (BCA) Tbk memperluas lini usaha kredit konsumer. Setelah menggarap kartu kredit, kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan, kini bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum itu merambah kredit tanpa agunan (KTA).
BCA sudah mengujicoba produk anyar ini sejak awal 2012. Sasaran utamanya adalah karyawan yang perusahaannya telah bekerjasama dengan BCA dalam administrasi penggajian atau payroll. Karena masih pilot project, perseroan belum memasarkan produk ini ke masyarakat umum.
BCA menawarkan bunga KTA sebesar 1,8% - 1,9% per bulan dengan masa waktu tiga tahun dan rasio pinjaman dari Rp 5 juta - Rp 100 juta. Sepanjang masa ujicoba, BCA telah menggelontorkan KTA sebesar Rp 5 miliar untuk sekitar 900 pegawai.
Debitur menggunakan pinjaman ini untuk usaha kecil, membayar uang pendidikan, renovasi rumah, biaya rumahsakit atau keperluan lain. BCA mengklaim, KTA ini tidak digunakan untuk uang muka kredit pemilikan rumah (KPR).
"Kami memilih debitur yang perusahaannya kerjasama payroll dengan kami agar risiko tetap terjaga jika terjadi kredit macet," kata Kepala Divisi Kartu Kredit BCA, Santoso, Jumat lalu (19/10).
Kontribusi KTA hanya sekitar 0,08% terhadap portofolio kartu kredit BCA yang mencapai Rp 6,2 triliun per September 2012. Santoso bilang, BCA lebih fokus menggenjot kartu kredit dibandingkan KTA.
Pasalnya, pendapatan kartu kredit lebih tinggi dengan tawaran bunga sekitar 3% per bulan. Risiko kreditnya pun lebih rendah karena ada jaminan. Bank yang dimiliki keluarga Hartono ini telah menerbitkan kartu kredit sebanyak 2,3 juta kartu per September 2012 dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di bawah 1,35%.
Tahun ini, perseroan ini membidik pertumbuhan kredit alat bayar kartu sebesar 30% atau Rp 6,3 triliun sampai akhir 2012. "Pada kuartal III ini kami sudah mencapai target, sisa semester ini akan tumbuh konservatif," kata Santoso.
Direktur Konsumer BCA Henry Koenafi mengatakan, kontribusi kartu kredit terhadap portofolio kredit konsumer masih kecil yakni 10%, sedangkan kredit perumahan sebesar 61%. Sisanya dari kredit kendaraan bermotor (KKB). Penyaluran KPR mencapai Rp 40 triliun per akhir September 2012 atau tumbuh 73% dari posisi yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp 23,8 triliun.
Pada sisa semester ini, bank swasta nasional terbesar ini akan menambah kucuran kredit rumah sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun. Alhasil, sampai akhir tahun nanti total KPR mencapai Rp 41 triliun - Rp 42 triliun. Sedangkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih berada di bawah 1%.
Editor: Evelyne Patricia
Sumber :