10 Kandidat Pelatih Terbaik Dunia 2012
Mari mengenal lebih dekat kesepuluh tactician tersebut, yang kehebatannya sudah terbukti paten di pentas persepakbolaan dunia.
1. Vicente Del Bosque
Negara asal: Spanyol
Vicente Del Bosque memiliki sederet talenta hebat dari generasi terbaik di negaranya. Harus diakui, itu membuat pelatih timnas Spanyol tersebut tidak terlalu kesulitan dalam melakoni pekerjaannya.
Namun, kehebatan Del Bosque sudah terbukti ketika menangani Real Madrid. Dia juga sanggup menuntaskan tugas yang lebih berat di tim nasional, yakni menjamin tak ada perpecahan Real-Barcelona di ruang ganti La Furia Roja.
Meski Spanyol dinilai beberapa pihak bermain terlalu waspada di Euro 2012, performa sempurna mereka saat menghancurkan Italia di partai puncak langsung menghapus semua keraguan.
Dengan dua trofi Liga Champions, satu Piala Dunia, dan kini sebuah Euro di dalam genggamannya, rekor Des Bosque sudah tak lagi terbantahkan.
2. Roberto Di Matteo
Negara asal: Italia
Awalnya, dia hanya caretaker Chelsea menyusul pemecatan Andre Villas-Boas pada Maret 2012 silam.
Namun, Di Matteo seolah meniupkan nyawa baru pada the Blues hingga mereka berhasil merengkuh Piala FA dengan menekuk Liverpool dan menyabet Liga Champions dengan menundukkan Bayern Munich di Allianz Arena.
Chelsea juara Eropa, tapi prestasi terbaik Di Matteo bukan itu. Dia justru disanjung karena telah sukses mengakhiri perjalanan Barcelona di semifinal (1-0, 2-2).
Di Matteo kini sudah permanen di Stamford Bridge. Selain itu, dia juga sukses mengembalikan Chelsea ke posisi 'aslinya', yaitu kandidat juara Premier League.
Awalnya, dia hanya caretaker Chelsea menyusul pemecatan Andre Villas-Boas pada Maret 2012 silam.
Namun, Di Matteo seolah meniupkan nyawa baru pada the Blues hingga mereka berhasil merengkuh Piala FA dengan menekuk Liverpool dan menyabet Liga Champions dengan menundukkan Bayern Munich di Allianz Arena.
Chelsea juara Eropa, tapi prestasi terbaik Di Matteo bukan itu. Dia justru disanjung karena telah sukses mengakhiri perjalanan Barcelona di semifinal (1-0, 2-2).
Di Matteo kini sudah permanen di Stamford Bridge. Selain itu, dia juga sukses mengembalikan Chelsea ke posisi 'aslinya', yaitu kandidat juara Premier League.
3. Alex Ferguson
Negara asal: Skotlandia
Sir Alex Ferguson mungkin tak begitu suka dengan tahun 2012. Dia melihat Manchester United besutannya tereliminasi di fase grup Liga Champions, disingkirkan Athletic Bilbao di babak 16 besar Liga Europa, dan menyerahkan gelar Premier League mereka pada sang rival sekota.
Namun, Ferguson tetaplah Ferguson. Kehebatannya bisa dilihat dalam 25 tahun pengabdiannya di Old Trafford.
Bergabungnya Robin van Persie di awal musim 2012/13 pun merupakan salah satu bukti kuat daya tarik seorang Fergie, yang bahkan sanggup membuat ikon dan kapten rival untuk menyeberang ke kubu Iblis Merah.
Sir Alex Ferguson mungkin tak begitu suka dengan tahun 2012. Dia melihat Manchester United besutannya tereliminasi di fase grup Liga Champions, disingkirkan Athletic Bilbao di babak 16 besar Liga Europa, dan menyerahkan gelar Premier League mereka pada sang rival sekota.
Namun, Ferguson tetaplah Ferguson. Kehebatannya bisa dilihat dalam 25 tahun pengabdiannya di Old Trafford.
Bergabungnya Robin van Persie di awal musim 2012/13 pun merupakan salah satu bukti kuat daya tarik seorang Fergie, yang bahkan sanggup membuat ikon dan kapten rival untuk menyeberang ke kubu Iblis Merah.
4. Josep Guardiola
Negara asal: Spanyol
Guardiola tidak terlalu menikmati kesuksesan di 2012, tidak seperti yang diraihnya pada tahun-tahun sebelumnya bersama Barcelona.
Sebelum memutuskan untuk 'cuti' setahun dari sepakbola, dia bahkan melihat para pemainnya kehilangan arah di semifinal Liga Champions melawan Chelsea. Namun, dia berhasil menutup empat tahun bertabur trofi di Camp Nou dengan persembahan terakhir berupa Copa del Rey.
Dia memenangi total 13 trofi bersama Blaugrana, tiga buah lebih banyak dibandingkan Johan Cruyff.
Guardiola tidak terlalu menikmati kesuksesan di 2012, tidak seperti yang diraihnya pada tahun-tahun sebelumnya bersama Barcelona.
Sebelum memutuskan untuk 'cuti' setahun dari sepakbola, dia bahkan melihat para pemainnya kehilangan arah di semifinal Liga Champions melawan Chelsea. Namun, dia berhasil menutup empat tahun bertabur trofi di Camp Nou dengan persembahan terakhir berupa Copa del Rey.
Dia memenangi total 13 trofi bersama Blaugrana, tiga buah lebih banyak dibandingkan Johan Cruyff.
5. Jupp Heynckes
14 Tahun setelah kesuksesannya bersama Real Madrid di Liga Champions 1998, Heynckes nyaris melakukan hal serupa dengan Bayern dalam final di Munich.
Bayern kalah, tapi itu juga karena mereka sudah habis-habisan dalam 'final' melawan keperkasaan Real di babak sebelumnya.
Di ajang Bundesliga dan Piala Jerman, Bayern juga takluk dari lawan yang superior dalam wujud Borussia Dortmund.
Meski begitu, musim ini, sang raksasa Bavaria sudah mulai kembali ke habitat asli mereka, yaitu puncak liga.
6. Jurgen Klopp
Negara asal: Jerman
Sistem yang diterapkan Klopp di Borussia Dortmund adalah pergerakan bola tanpa henti demi menekan habis lawan.
Sang kampiun Jerman 2011 tampil layaknya kereta ekspres dan bermain seolah tidak mengenal kata lelah hingga peluit panjang dibunyikan.
Musim lalu, mereka menjuarai Bundesliga dengan margin delapan angka dari Bayern di peringkat dua. Di pentas Piala Liga, melawan tim yang sama, mereka bahkan menang 5-2.
Streak 31 laga tak terkalahkan Dortmund di liga, yang putus oleh Hamburg pada 22 September 2012, justru membuat sang pelatih jadi lebih populer di mata dunia.
Sistem yang diterapkan Klopp di Borussia Dortmund adalah pergerakan bola tanpa henti demi menekan habis lawan.
Sang kampiun Jerman 2011 tampil layaknya kereta ekspres dan bermain seolah tidak mengenal kata lelah hingga peluit panjang dibunyikan.
Musim lalu, mereka menjuarai Bundesliga dengan margin delapan angka dari Bayern di peringkat dua. Di pentas Piala Liga, melawan tim yang sama, mereka bahkan menang 5-2.
Streak 31 laga tak terkalahkan Dortmund di liga, yang putus oleh Hamburg pada 22 September 2012, justru membuat sang pelatih jadi lebih populer di mata dunia.
7. Joachim Loew
Negara asal: Jerman Joachim Loew membuat Jerman tampil dengan sepakbola atraktif, seperti yang mereka tunjukkan di Euro 2012. Tim besutan Loew menundukkan Portugal (1-0), Belanda (2-1), Denmark (2-1) dan Yunani (4 - 2) dengan cara itu untuk mencapai empat besar. Namun, filosofinya menjadi senjata makan tuan saat bertemu tim dengan organisasi permainan rapi seperti Italia, yang mengalahkan Jerman 2-1 di semifinal. Skuad racikan Loew seolah punya dua wajah, yakni eksplosif sekaligus rentan dipatahkan. Itu terbukti ketika mereka menghilangkan keunggulan empat gol kala melawan Swedia di kualifikasi Piala Dunia 2014.
8. Roberto Mancini
Negara asal: Italia
Meski harus berjuang hingga detik terakhir untuk mengamankan titel Premier League pertama sejak 1968, Manchester City memang pantas mendapatkannya.
Sang juara baru Inggris meraih kehormatan itu lewat sebuah perjuangan yang luar biasa. Di bulan April, mereka bahkan sempat tertinggal delapan poin! Berkat Roberto Mancini, City berhasil bangkit dan meraih posisi puncak.
Mancini telah menciptakan tim yang bisa menjelma jadi kekuatan yang sangat menakutkan di saat-saat paling krusial (menghempaskan Manchester United 6-1 dan menang di pertemuan berikutnya).
City menorehkan 93 gol sepanjang musim dan menciptakan barisan pertahanan yang tak mudah diruntuhkan. Mereka adalah satu-satunya tim yang kebobolan kurang dari 30 gol pada 2011/12.
Meski harus berjuang hingga detik terakhir untuk mengamankan titel Premier League pertama sejak 1968, Manchester City memang pantas mendapatkannya.
Sang juara baru Inggris meraih kehormatan itu lewat sebuah perjuangan yang luar biasa. Di bulan April, mereka bahkan sempat tertinggal delapan poin! Berkat Roberto Mancini, City berhasil bangkit dan meraih posisi puncak.
Mancini telah menciptakan tim yang bisa menjelma jadi kekuatan yang sangat menakutkan di saat-saat paling krusial (menghempaskan Manchester United 6-1 dan menang di pertemuan berikutnya).
City menorehkan 93 gol sepanjang musim dan menciptakan barisan pertahanan yang tak mudah diruntuhkan. Mereka adalah satu-satunya tim yang kebobolan kurang dari 30 gol pada 2011/12.
9. Jose Mourinho
Negara asal: Portugal
Di musim keduanya, Mourinho sukses membawa Real Madrid juara La Liga untuk kali pertama sejak 2008.
Los Merengues pun meraihnya dengan cara yang spektakuler. Mereka mencetak 121 gol, mengumpulkan 100 poin, dan menciptakan margin sembilan angka dengan sang rival bebuyutan, Barcelona.
Bagi Mourinho, itu merupakan prestasi tersendiri. Dia tercatat sudah memenangi setiap gelar liga di negara tempatnya 'bekerja' (Portugal, Inggris, Italia dan Spanyol).
Namun, ada satu target yang tak berhasil diwujudkannya musim kemarin. Dia gagal membawa Madrid ke tangga juara Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade setelah disingkirkan Bayern Munich di semifinal.
Di musim keduanya, Mourinho sukses membawa Real Madrid juara La Liga untuk kali pertama sejak 2008.
Los Merengues pun meraihnya dengan cara yang spektakuler. Mereka mencetak 121 gol, mengumpulkan 100 poin, dan menciptakan margin sembilan angka dengan sang rival bebuyutan, Barcelona.
Bagi Mourinho, itu merupakan prestasi tersendiri. Dia tercatat sudah memenangi setiap gelar liga di negara tempatnya 'bekerja' (Portugal, Inggris, Italia dan Spanyol).
Namun, ada satu target yang tak berhasil diwujudkannya musim kemarin. Dia gagal membawa Madrid ke tangga juara Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade setelah disingkirkan Bayern Munich di semifinal.
10. Cesare Prandelli
Negara asal: Italia
Dengan sejumlah pemainnya disinyalir terlibat skandal dan dihantam cedera, bahkan harus menjalani persiapan dengan beragam masalah, Cesare Prandelli diragukan dapat membawa Italia berbicara banyak di Euro 2012.
Namun, kecermatan memilih taktik dan kemampuannya memotivasi pemain membuat Azzurri sanggup memutarbalikkan semua perkiraan.
Kejutan tercipta. Mereka melaju ke final setelah sebelumnya menaklukkan Inggris dan Jerman.
Kini, skuad Prandelli memuncaki klasemen sementara di Grup mereka dalam kualifikasi Piala Dunia 2014.
Dengan sejumlah pemainnya disinyalir terlibat skandal dan dihantam cedera, bahkan harus menjalani persiapan dengan beragam masalah, Cesare Prandelli diragukan dapat membawa Italia berbicara banyak di Euro 2012.
Namun, kecermatan memilih taktik dan kemampuannya memotivasi pemain membuat Azzurri sanggup memutarbalikkan semua perkiraan.
Kejutan tercipta. Mereka melaju ke final setelah sebelumnya menaklukkan Inggris dan Jerman.
Kini, skuad Prandelli memuncaki klasemen sementara di Grup mereka dalam kualifikasi Piala Dunia 2014.
Editor: Amar Hanafi
Sumber :