Bank Jateng, Bank dengan Suku Bunga KPR Terendah Se-Indonesia
Berdasarkan daftar suku bunga dasar kredit (SBDK) yang dirilis Bank Indonesia pada akhir Februari 2013 lalu, tercatat 14 bank yang menawarkan suku bunga KPR (kredit kepemilikan rumah) single digit atau di bawah 10%.
Keempatbelas bank tersebut adalah:
1. BPD Jawa Tengah (6,84%)
2. BPD Sumatera Utara (7,65%)
3. Bank Artha Graha (7,71%)
4. Standard Chartered (7,94%)
5. Bank Jawa Barat & Banten (8,47%)
6. Bank HSBC (8,50%)
7. Bank ANZ Indonesia (8,95%)
8. Bank ICBC (9,00%)
9. BPD Jawa Timur (9,03%)
10. BPD Bali (9,03%)
11. BPD Riau Kepri (9,04%)
12. Bank UOB Indonesia (9,44%)
13. Bank BCA (9,50%)
14. Bank Victoria (9,67%)
2. BPD Sumatera Utara (7,65%)
3. Bank Artha Graha (7,71%)
4. Standard Chartered (7,94%)
5. Bank Jawa Barat & Banten (8,47%)
6. Bank HSBC (8,50%)
7. Bank ANZ Indonesia (8,95%)
8. Bank ICBC (9,00%)
9. BPD Jawa Timur (9,03%)
10. BPD Bali (9,03%)
11. BPD Riau Kepri (9,04%)
12. Bank UOB Indonesia (9,44%)
13. Bank BCA (9,50%)
14. Bank Victoria (9,67%)
Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) adalah suku bunga dasar yang digunakan oleh Bank sebagai acuan dalam penentuan suku bunga kredit kepada debitur. SBDK belum memperhitungkan Risiko Kredit yang ditanggung Bank.
Besarnya Risiko Kredit setiap debitur berbeda tergantung pada penilaian Bank atas Prol Risiko debitur dengan mempertimbangkan kondisi keuangan debitur, prospek pelunasan kredit, prospek sektor industri debitur, dan jangka waktu kredit. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.
Sebelum mengajukan KPR, sebaiknya konsumen meneliti berapa uang muka yang mesti dibayar, lama cicilan, dan berapa besar cicilan yang mesti dibayar setiap bulannya. Hal yang perlu diperhatikan, jumlah cicilan tidak boleh lebih dari 30% penghasilan per bulan-agar cicilan lancar.
[MYD]
Sebelum mengajukan KPR, sebaiknya konsumen meneliti berapa uang muka yang mesti dibayar, lama cicilan, dan berapa besar cicilan yang mesti dibayar setiap bulannya. Hal yang perlu diperhatikan, jumlah cicilan tidak boleh lebih dari 30% penghasilan per bulan-agar cicilan lancar.
[MYD]