Tampilkan postingan dengan label Asia. Tampilkan semua postingan

Iklan Diskon TKW Indonesia Disebar di Malaysia

Iklan diskon biaya penempatan tenaga kerja wanita yang disebarkan di Kuala Lumpur. Foto diambil pada Minggu (28/10/2012) siang.


"now on sale".
"Indonesian maids now on SALE. Fast and Easy Application!! Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax, Deposit only RM 3,500! Price RM 7,500 nett,"


Aktivis tenaga kerja Indonesia di Malaysia gerah dengan kemunculan iklan diskon penempatan tenaga kerja wanita di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam iklan tersebut, disebutkan adanya diskon penempatan tenaga kerja hingga 40 persen.

Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, Minggu (28/10/2012) di Kuala Lumpur mengatakan, iklan berupa selebaran itu ditempelkan di pohon atau di tempat-tempat lain pada ruang publik di 
Kuala Lumpur. Dalam iklan tersebut dinyatakan bahwa para TKW dari Indonesia 

"now on sale".
"Indonesian maids now on SALE. Fast and Easy Application!! Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax, Deposit only RM 3,500! Price RM 7,500 nett,"

bunyi petikan iklan tersebut.

Anis menuturkan, selama ini seorang majikan diwajibkan membayar biaya penempatan TKW sebesar 12.000 ringgit atau sekitar Rp 36 juta kepada agen tenaga kerja. Adapun iklan di atas hanya menawarkan biaya penempatan sebesar 7.500 ringgit atau hampir Rp 27 juta.

"Begitu kami melihat itu, makanya kami naik darah. Ini bentuk pelecehan," kata Anis saat dihubungi Kompas.com dari Jakarta, Minggu malam. Melalui akun @anishidayah di Twitter, Anis menyampaikan kekesalannya atas kemunculan iklan yang ia temukan di kawasan Chow Kit tersebut.

Anis menduga iklan tersebut disebarkan oleh seorang calo yang bekerja sama dengan agen tenaga kerja. Ia mengatakan bahwa cara seperti ini biasa dilakukan untuk memudahkan warga Malaysia mendapatkan tenaga kerja asal Indonesia setelah pemerintah Indonesia memberlakukan pemberhentian sementara (moratorium) pengiriman tenaga kerja ke Malaysia.

Anis menyebutkan, sebetulnya moratorium pengiriman tenaga kerja itu hanya dilakukan secara sepihak oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah Malaysia, kata Anis, tetap membuka jalur-jalur pengiriman TKI dan berlaku secara legal.



Editor: Gurun Ismalia
Sumber :
Kompas.com

India Bagi Ponsel Gratis untuk Rakyat Miskin


Warga India berbincang melalui ponsel | Reuters

Gunanya untuk pendataan dengan data biometric.



Pemerintah India berencana memberikan ponsel gratis kepada 200 juta warganya yang berada di garis kemiskinan untuk meningkatkan aksesibilitas kepada layanan perbankan dan laman informasi.

Penasihat Senior Perdana Menteri India, Dr Montek Singh Ahluwalia, menjelaskan ide ini bertujuan mengentaskan kemiskinan yang membalut masyarakat miskin di India. Pemerintah India percaya dengan mempermudah akses informasi kepada masyarakat miskin, akan membantu meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat miskin.

"Kami juga percaya dengan peningkatan akses informasi masyarakat miskin maka dapat melindungi mereka dari korupsi yang dilakukan oleh pegawai negeri sipil (PNS)," katanya seperti dilansir Telegraph, Jumat 10 Agustus 2012.

Kementerian Telekomunikasi India menyatakan rencana ini hanya akan menghabiskan investasi di bawah miliaran rupee dengan target enam juta orang warga di bawah garis kemiskinan, di mana pendapatan mereka hanya 5.450 rupee atau sekitar Rp936 ribu per bulan.

Ide pemerintah India ini sebenarnya bukan ide baru dan pemerintah India mengakui ide ini mencontek M-Pesa Mobile Phone Banking System yang sukses diterapkan di Kenya. M-PESA berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat Kenya dengan memperluas akses perbankan dengan cukup mengirimkan pesan singkat.

Dengan konsep Mobile in Every Hand, pemerintah India akan mendata ulang masyarakat miskin yang kebanyakan tidak mempunyai kartu identitas. Pendataan ini akan mengambil setiap detil biometric dan nomor jaringan pengaman untuk membantu mereka mengakses layanan pemerintah.

Di India sendiri dalam 10 tahun terakhir terjadi revolusi ponsel saat ponsel-ponsel murah asal China merajai penjualan di India. Ditambah layanan paket-paket murah yang disediakan operator membuat banyak orang miskin di India terdorong untuk memiliki ponsel.













Redaktur: Sindy Maurina
Sumber: Vivanews.co.id

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.