Krusial, Kehadiran Pemimpin di Lapangan bagi Perusahaan
Di tengah kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang memanjakan, kita sebagai entrepreneur atau pemimpin dalam sebuah usaha sering lupa pentingnya berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang yang kita pimpin. Kita cenderung menganggap instruksi dan pembicaraan melalui telepon, email atau pesan instan sudah cukup untuk mewakili kehadiran fisik kita di, misalnya, kantor cabang yang nun jauh di luar negeri.
Seorang pemimpin setidaknya harus pernah berada di tempat di mana para pegawainya bekerja, sejauh apapun itu jaraknya. Dalam artikelnya “You Had to Be There” terbitan The Wall Street Journal, 26 Oktober 2011, Jeff Bennett mengemukakan bahwa penugasan sementara di luar daerah atau luar negeri amat penting bagi keberlangsungan sebuah perusahaan global meskipun tingkat kemudahan dalam berkomunikasi jarak jauh sudah begitu tinggi.
Menurut Bennett, para eksekutif tidak bisa begitu saja mengganti kunjungan mereka ke kantor-kantor perusahaan yang jauh dari lokasi mereka dengan beberapa panggilan konferensi via telepon atau panggilan video lewat Skype. Seseorang tetap harus ke sana sebelum membuat keputusan apapun.
Sangat mudah untuk berpikir bahwa jajaran direksi dan eksekutif di kantor pusat selalu tahu apa yang terbaik bagi para manajer dan karyawan di lokasi yang jauh. Tetapi Andreas Schotter melalui Bennett mengatakan asumsi seperti itu kurang benar. Schotter yang mengajar mata kuliah Strategi di Thunderbird School of Global Management di Glendale, Arizona ini berpendapat, “Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam jika Anda berada di sana langsung.”
Mengirimkan utusan untuk meninjau keadaan bisnis di tempat yang jauh bisa menggantikan daya saing yang dibutuhkan oleh sebuah korporasi dunia untuk tetap bisa berkibar di tengah persaingan sengit. (*/Akhlis)