Warga Pondok Labu Kini Butuh Bantuan Peralatan Sekolah, Akibat Banjir.
[JAKARTA] Warga korban banjir di Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan membutuhkan bantuan peralatan sekolah, seperti buku dan seragam sekolah. Saat ini, debit air yang menggenangi beberapa RT di RW 03 sudah mulai surut dan sebagian besar anak-anak sudah harus bersekolah.
“Kalau bantuan makanan sudah cukup karena dipasok oleh PMI dan Pemda. Saat ini, warga lebih membutuhkan peralatan sekolah karena anak-anak sudah mulai masuk sekolah,” kata Entong, Ketua RW 03 Kelurahan Pondok Labu, Rabu (2/11).
Menurutnya, sejak tertimpa banjir pada Minggu (30/10), hampir sebagian besar warga di RT 09, 10, 11, 12, 13, 14, Kelurahan Pondok Labu nyaris terhenti aktivitasnya. Malah, warga juga sempat berduyun-duyun meninggalkan rumahnya karena ketinggian air mencapai dua hingga tiga meter.
Dia menambahkan, di RT 11 masih terjadi pasang surut air. Biasanya air mulai surut sekitar pukul 15.00 WIB, tetapi kembali mulai naik pada tengah malam, tergantung debit air Sungai Krukut. “Saat ini, banjir yang parah masih terjadi di RT 11. Lokasi tersebut memang tepat berada di belakang lapangan tembak Marinir yang dibatasi Kali Krukut,” ucap Entong.
Sebagian besar warga RT 11 meyakini, banjir yang menimpa permukiman mereka juga disebabkan oleh pembetonan sungai guna memperlebar lapangan tembak Marinir. Namun, warga juga mengakui kalau di lahan tempat mereka bermukim juga merupakan wilayah langganan banjir.
“Yang paling parah ya banjir yang kemarin. Banyak rumah warga yang biasanya tidak banjir, kini malah ikut banjir. Bahkan, pada banjir bandang 2002 dan 2007 tidak ada apa-apanya dibandingkan banjir kali ini,” kata Ruslah (44), warga yang dijumpai di posko PMI.
Berdasarkan pantauan SP di lokasi, dengan ketinggian bervariasi, air masih menggenangi rumah warga, terutama yang berada di RT 11 RW 03. Di beberapa lokasi yang terletak paling bawah, ketinggian air masih mencapai antara 60 sampai 80 centimeter.
Untuk memperlancar debit air yang melintas Kali Krukut, puluhan anggota Marinir sejak pagi juga melakukan pengerjaan pembongkaran gorong-gorong beton yang belum lama ini dibangun. Tampak dua buah kendaraan berat seperti eskavator diturunkan.
Guna membantu warga memenuhi kebutuhan sehari-harinya, beberapa dapur umum yang didirikan PMI juga masih dibuka. Namun, gelombang pengungsi tampak sudah mulai berkurang bila dibandingkan hari sebelumnya.
Secara keseluruhan, di RT 11 sendiri terdapat sekitar 658 jiwa dari 157 KK. Di RW 03 sendiri secara total terdapat 1.200 jiwa. Akibat banjir tersebut, sebagian besar warga terpaksa mengungsi di sejumlah posko pengungsian. [MYD]