2015, Indonesia Miliki Bandara Berkelas Dunia
Menteri Perhubungan EE Mangindaan mencanangkan 2015 sebagai tahun bagi Indonesia memiliki bandara berkelas dunia (world class airport). Hal ini seiring rencana pengembangan Bandara Soekarno Hatta yang mulai dibangun tahun ini.
Menurut Mangindaan, untuk mewujudkan hal itu, keberadaan bandara menjadi satu dari lima hal kunci sukses industri penerbangan. Empat hal lainnya adalah pesawat, sistem navigasi, regulasi, dan industri pendukung penerbangan.
Kelima komponen itu harus berjalan selaras dengan maksimal sehingga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bertransportasi udara dapat tercapai.
"Sarana dan prasarana harus baik dan lancar, serta ditunjang fasilitas navigasi penerbangan yang diarahkan pada standar internasional," ungkap dia dalam keterangannya di Jakarta, hari ini.
Menhub menuturkan, untuk menciptakan bandara berkelas dunia, pengembangan harus memperhatikan akses jalan sehingga memudahkan pengguna jasa dalam bepergian menggunakan pesawat. "Salah satunya dengan mewujudkan akses kereta api (KA)," kata menteri asal Partai Demokrat ini.
Sementara komponen lainnya yakni regulasi, kata Mangindaan, pada prinsipnya dikeluarkan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan. Hal itu menjadi tugas dan kewajiban pemerintah membuat dan mengawasinya.
Komponen terakhir yang tidak kalah penting adalah industri pendukung penerbangan seperti multidisiplin, yakni kontraktor konstruksi, industri peralatan navigasi, jasa konsultan, industri perawatan, dan pusat pendidikan.
"Sasaran dan pencapaian harus dicapai dengan semangat profesional dan jangan stagnan. Kalau perlu harus lari dan terus memperbaiki," kata dia.
Terkait pengembangan Bandara Soekarno Hatta, Menhub berpendapat, kemenhub mendukung sepenuhnya karena akan menjadikan Indonesia mampu bersaing di kancah global. Terkait itu, PT Angkasa Pura II (AP II) agar serius menjalani tahapan yang dilalui.
“Kita harus banyak bermimpi dan dijadikan kenyataan agar tidak dianggap remeh. Masa Bandara Soetta tidak bisa lebih dari bandara internasional di luar negeri,” kata dia.
Di 2012, kata Direktur Utama AP II Tri Sunoko mengatakan, pihaknya mencanangkan Aligning to go up all the way atau tahun penyelarasan dengan melakukan penajaman strategi dan meningkatkan investasi. Total belanja modal AP II tahun ini ditargetkan Rp 2,78 triliun.
“Kami akan mengembangkan bandara-bandara yang kami kelola, yakni penyelesaian Bandara Kuala Namu (Medan), pengembangan Sultan Syarif Kasim II (Pekan Baru), Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang), Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Thaha (Jambi), Husein Sastranegara (Bandung), dan Supadio (Pontianak),” urai Tri.