Cetak 100.000 Hektar Sawah, BUMN Butuh Rp9,5 T

Kamis, Februari 09, 2012 , 0 Comments


Seorang petani mencabut bibit padinya di Persawahan Gowa, Sulsel . FOTO ANTARA/Yusran Uccang.
Seorang petani mencabut bibit padinya di Persawahan Gowa, Sulsel . FOTO ANTARA/Yusran Uccang.
Kementerian BUMN saat ini tengah mengembangkan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk mencetak lahan baru seluas 100.000 hektar mulai tahun ini hingga 2014 guna menggenjot produksi beras, guna mencetak lahan baru tersebut dibutuhkan dana sebesar Rp9,5 triliun.

Staf Ahli Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol menuturkan, kementerian BUMN saat ini tengah mengembangkan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan.

Untuk ekstensifikasi lahan, rencananya BUMN akan membuka lahan baru seluas 100 ribu ha pada tahun ini yang diperkirakan akan membutuhkan dana sebesar Rp9,5 triliun

¨Kami (BUMN) sudah melakukan program GP3K untuk meningkatkan produktivitas pada, tahun lalu kami sudah lakukan intensifikasi, tahun ini kita mulai ekstensifikasi dengan mencetak lahan sawah baru sebanyak 100 ribu ha,¨ kata Sahala dalam Jakarta Food Security Summit di Jakarta, hari ini.

Sahala menuturkan, saat ini, hasil intensifikasi lahan melalui program GP3K sudah menunjukkan hasil yang sangat baik, dimana produktivitas lahan sawah yang dikelola melalui program GP3K diatas  produktivitas nasional.

Saat ini produktivitas lahan sawah dengan menggunakan program GP3K mencapai 6,54 ton per ha gabah kering giling (GKG), diatas produktivitas rata-rata nasional sebesar 5,1 ton per ha.

¨Banyak lahan pertanian tidak dikelola dengan baik dan ditelantarkan, BUMN masuk dengan pendekatan korporasi. Kita sediakan benih dan pupuk melalui BUMN kita, kita berikan pendampingan, dan juga pembiayaan melalui BUMN perbankan kita, dan sejauh ini produktivitasnya diatas rata-rata produktivitas nasional,¨ ungkap dia.

Sedangkan untuk program GP3K ekstensifikasi lahan, menurut Sahala, akan dilaksanakan melalui rencana pembentukan BUMN baru. Namun, untuk mendirikan BUMN baru, menurut Sahala, dibutuhkan biaya yang cukup besar. Untuk itu, BUMN memerlukan dukungan pemerintah berupa penyertaan modal negara (PMN) guna membentuk BUMN baru tersebut.

Pada tahun 2012 sendiri BUMN akan membuka lahan sawah baru seluas 100 ribu ha, kemudian pada 2013 sebanyak 300 ribu ha, pada 2014 sebanyak 600 ribu ha, sehingga total lahan sawah baru yang dapat dicetak BUMN pada 2014 nantinya diharapkan mencapai 1 juta ha lahan. Dengan demikian diharapkan pada 2014, BUMN dapat memproduksi 6,1 juta ton GKG.

¨Kontribusi ekstensifikasi lahan sendiri belum signifikan karena rata-rata produktivitas dalam 3 tahun hanya mencapai 3,5 ton/Ha. Namun pada tahun tanam ke-6 akan menjadi berlipat ganda seiring dengan naiknya produktivitas setiap tahun,¨ tutur dia.

Sahala menambahkan, guna mencetak sawah baru, dibutuhkan permodalan sebesar Rp9,5 triliun untuk setiap pembukaan 100 ribu ha. Dana tersebut, menurut dia, dapat diperoleh dari program kemitraan dan bina lingkungan, pinjaman perbankan, atau melalui BUMN Fund.




DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.