Jokowi Bicara Pancasila Bareng Bibit Waluyo
Walikota Solo, Joko Widodo dan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo saling mencuri perhatian, para kader PDIP Jateng, dengan menyampaikan pandangan mengenai Pancasila, pada acara Bedah Buku Negara Paripurna karya Yudi Latief di Panti Marhaen, Semarang, Rabu (29/02/2012).
Acara bedah buku yang juga dihadiri oleh Mantan Wapres Jusuf Kalla ini, kedua Kepala Daerah yang sering terlibat perang kata-kata di media massa itu mengeksplorasi implementasi pancasila dalam kehidupan saat ini. Joko Widodo sangat percaya diri, dengan menyebut implementasi Pancasila paling nyata telah dilakukan dalam penanganan pedagang kaki lima di Kota Solo tanpa kekerasan.
"Wujud penanganan pedagang kaki lima tanpa kekerasan, adalah nilai-nilai yang dibawa oleh Soekarno. Karena bagian dari itu adalah nguwongke wong cilik," katanya.
Sementara Bibit Waluyo, secara tegas mengatakan bahwa implementasi Pancasila sebagai ideologi, saat ini masih kurang, karena seringkali justru terjebak dalam perdebatan politik dan tebar pesona.
Tak dapat dipungkiri, penyampaian kedua pejabat tersebut, membuat beberapa kader PDIP Jateng tertarik dan berdecak kagum. Pasalnya, dari informasi yang berkembang, Joko Widodo dikabarkan akan mencalonkan diri pada kancah pemilihan gubernur Jawa Tengah 2013 untuk menantang Bibit yang juga berkeinginan maju kembali.
Pada acara bedah buku itu, juga dihadiri oleh pengamat politik Effendi Ghozali, mantan Menkumham yang juga Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Hamid Awaluddin, serta mantan Menaker Fahmi Idris.