Presiden Harapkan Dubes Tingkatkan Volume Perdagangan
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menerangkan secara lebih detil soal harapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada 14 duta besar (dubes) RI yang bertugas di negara mitra strategis RI.
Setidaknya ada tiga hal yang diharapkan, yakni melakukan komprehensif agreement, meningkatkan volume perdagangan, dan menggenjot investasi.
"Fungsi yang diberikan berkaitan denganeconomic intelligent ini sangat vital. Dubes adalah ujung tombak yang mengetahui apa yang terjadi di negara sahabat. Dia menganalisis, tren negara tersebut ke mana, policy apa yang diperlukan lima tahun ke depan," tutur Hatta di Istana Bogor, Senin (27/2).
Analisis macam itu sebetulnya sudah seringkali dikirim ke Jakarta, namun Hatta mengatakan data tersebut sering tidak diolah.
Oleh sebab itu, kata Menko Perekonomian, dari pertemuan itu terdapat usulan agar dilakukan pertemuan secara rutin antara tim ekonomi dengan tim Kementerian Luar Negeri untuk membahas seluruh data dari seluruh negara terkait economic intelligence.
"Yang intinya bagaimana kita meningkatkan perdagangan. Informasi berharga itu yang kita olah sehingga menjadi policy response," kata Hatta.
Misalnya, tutur Hatta, China membuat kebijakan tertentu dan mengindikasikan mereka memerlukan peningkatan pada sisi tertentu.
Jika Indonesia sudah tahu dan mempersiapkan kebutuhan China tersebut, maka Indonesia dapat cepat merespons kebijakan tersebut.
"Kita bertekad untuk meningkatkan volume perdagangan kita dan menjaga agar pasar besar di Indonesia tidak menjadi pasar impor," kata Hatta.
"Kalau saya secara pribadi mengatakan, sudahlah ngapain makan buah dari luar? Perkuat karantina jangan terlalu gampang memasukkan barang impor. Ini pandangan saya pribadi, tidak dibahas di dalam tadi."
Peningkatan volume perdagangan dan investasi juga akan digenjot, Indonesia diharapkan memiliki target tertentu untuk perdagangan dan investasi.
"Katakan kita ingin mengejar US$300 miliar, bagaimana caranya? Negara mana saja, komiditas apa?" jelas Hatta.
"Kita harus berikan penjelasan pada dubes kita, keadaan Indonesian sekarang ini sudah berubah. Masih banyak yang belum paham, walau sudah banyak yang mengerti. Investasi terus kita tingkatkan," tuturnya.