Presiden Harapkan Dubes Tingkatkan Volume Perdagangan

Senin, Februari 27, 2012 0 Comments



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjalan bersama Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, Dubes RI untuk India Andi M. Ghalib, Dubes RI untuk Jepang M. Lutfi dan Dubes RI untuk Uni Eropa Arif Havas Oegroseno  seusai memberikan pengarahan, di halaman belakang Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat. FOTO :Widodo S. Jusuf/ANTARA
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjalan bersama Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, Dubes RI untuk India Andi M. Ghalib, Dubes RI untuk Jepang M. Lutfi dan Dubes RI untuk Uni Eropa Arif Havas Oegroseno seusai memberikan pengarahan, di halaman belakang Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat. FOTO :Widodo S. Jusuf/ANTARA
Presiden menginginkan perdagangan antarnegara terus digenjot.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menerangkan secara lebih detil soal harapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada 14 duta  besar (dubes) RI yang bertugas di negara mitra strategis RI. 
 
Setidaknya ada tiga hal yang diharapkan, yakni melakukan komprehensif agreement, meningkatkan volume perdagangan, dan menggenjot investasi.

"Fungsi yang diberikan berkaitan denganeconomic intelligent ini sangat vital. Dubes adalah ujung tombak yang mengetahui apa yang terjadi di negara sahabat. Dia menganalisis, tren negara tersebut ke mana, policy apa yang diperlukan lima tahun ke depan," tutur Hatta di Istana Bogor, Senin (27/2).
 
Analisis macam itu sebetulnya sudah seringkali dikirim ke Jakarta, namun Hatta mengatakan data tersebut sering tidak diolah.

Oleh sebab itu, kata Menko Perekonomian, dari pertemuan itu terdapat usulan agar dilakukan pertemuan secara rutin antara tim ekonomi dengan tim Kementerian Luar Negeri untuk membahas seluruh data dari seluruh negara terkait economic intelligence

"Yang intinya bagaimana kita meningkatkan perdagangan. Informasi berharga  itu yang kita olah sehingga menjadi policy response," kata Hatta.
 
Misalnya, tutur Hatta, China membuat kebijakan tertentu dan  mengindikasikan mereka memerlukan peningkatan pada sisi tertentu. 

Jika  Indonesia sudah tahu dan mempersiapkan kebutuhan China tersebut, maka  Indonesia dapat cepat merespons kebijakan tersebut.
 
"Kita bertekad untuk meningkatkan volume perdagangan kita dan  menjaga agar pasar besar di Indonesia tidak menjadi pasar impor," kata  Hatta. 

"Kalau saya secara pribadi mengatakan, sudahlah ngapain makan buah dari luar? Perkuat karantina jangan terlalu gampang memasukkan barang impor. Ini pandangan saya pribadi, tidak dibahas di dalam tadi."
 
Peningkatan volume perdagangan dan investasi juga akan digenjot, Indonesia diharapkan memiliki target tertentu untuk perdagangan dan investasi.

"Katakan kita ingin mengejar US$300 miliar, bagaimana caranya? Negara mana saja, komiditas apa?" jelas Hatta.

"Kita harus berikan penjelasan pada dubes kita, keadaan Indonesian sekarang  ini sudah berubah. Masih banyak yang belum paham, walau sudah banyak  yang mengerti. Investasi terus kita tingkatkan," tuturnya. 

 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.