Tarif Iklan Koran Cetak Mahal, Broker Properti Melirik ke "Koran Online"
SEMARANG - Perusahaan broker properti mulai gemar berjualan lewat media online. Respons iklan yang datang di internet semakin banyak kendati angkanya belum mengalahkan iklan di media cetak.
Wahyudi Sudiyono, Branch Manager CV Da Vina Property melihat, tarif iklan printed media tinggi, namun unggul dalam keluasan jangkauan. Sementara media online berbiaya murah, tapi fokus ke segmen market tertentu. Selain itu, bisa ditayangkan dalam jangka waktu cukup panjang dan lebih panjang dari iklan media cetak.
"Makanya yang respons pun cukup banyak," ujar Hartono, Rabu (25/2/2012).
Ambil contoh di harian umum nasional, tarif per baris per milimeterkolom dikenakan biaya Rp 47.300. Sedangkan tarif di media lokal sekitar Rp 6 juta per halaman. Nah, tarif iklan di media online cukup murah, yaitu dengan harga rata-rata Rp 100.000 per bulan. Keuntungan lainnya, produk yang dipromosikan bisa banyak karena bisa diganti-ganti.
Suhandi HS, Marketing Manager Realty88 mengakui, sekalipun memiliki daya jangkau luas, komunikasi media cetak hanya satu arah. Makanya, Suhandi memanfaatkan media cetak cuma untuk informasi. Beda halnya online yang komunikasi timbal balik.
Tarif iklan printed media tinggi, namun unggul dalam keluasan jangkauan. Sementara media online berbiaya murah, tapi fokus ke segmen market tertentu dan bisa ditayangkan dalam jangka waktu cukup panjang. "Hanya saja, kelemahan pengguna online device terbatas, " kata Handi.
Menurut Handi, media online sangat pas untuk meluncurkan produk atau klaster baru. Dia meramalkan 50% pembeli properti berburu produk via online. (Muhammad Al Amin)