Akibat Peretas, Malaysia Kehilangan Rp.8,2 T
Malaysia menderita kerugian sebesar 2,75 miliar ringgit atau Rp.8,2 triliun akibat serangan peretas dalam lima tahun terakhir. Sektor finansial menjadi yang paling menderita, demikian terang pejabat bidang keamanan siber Malaysia seperti yang dikutip surat kabar lokal, Kamis.
Menurut Mohd Anwer Mohamed Yusoff, pebjabat bidang keamanan siber Malaysia, rentannya negeri itu atas serangan peretas karena kesadaran perusahaan dan individual masih rendah.
Yusoff mengatakan meski sektor finansial merupakan area yang paling parah terserang, sejumlah sektor juga menderita kerugian akibat serangan di dunia maya. Beberapa di antaranya adalah hak properti intelektual dan pelanggaran hak cipta.
"Diakui bahwa semakin canggih kami dalam dunia siber, semakin tinggi resiko serangan kejahatan siber," kata Yusoff.
Juni tahun lalu sejumlah situs milik pemerintah di Malaysia diserang dan dilumpuhkan oleh kelompok peretas internasional Anonymous sebagai bentuk protes atas kebijakan Malaysia yang melarang sejumlah website, film, dan tayangan televisi.