Mahasiswa Bocorkan Informasi, Dua Peretas Internasional Ditangkap
Dua orang peretas muda ditangkap di Belanda dan Australia dalam sebuah operasi multinasional yang diawali dari laporan seorang mahasiswa di Korea Selatan, demikian terang kepolisian Kamis.
Seorang remaja berusia 17 tahun asal Belanda dan seorang remaja asal Australia ditahan pekan lalu di negeri mereka masing-masing atas dugaan aksi peretasan di sembilan negara, demikian kata polisi anti-teror siber Korea Selatan.
Polisi mengatakan sebelumnya empat orang penyidik Belanda mengunjungi Korsel, pada Februari, untuk memeriksa keterangan seorang mahasiswa yang melaporkan aksi peretasan yang melibatkan perusahaan telekomunikasi Belanda, KPN.
Kepada para penyidik remaja itu mengatakan ia membaca sebuah pesan di chatroom universitasnya, yang di dalamnya para peserta obrolan di dunia maya itu menulis bahwa mereka telah berhasil menyusup masuk dan meretas KPN.
Meski demikian, kepolisian Korsel mengatakan KPN yang merupakan operator telekomunikasi terbesar di Belanda, telah mengambil sejumlah langkah untuk mengurangi kerusakan akibat aksi itu. Berdasarkan yang sama, kepolisian Jepang dan Australia lalu melancarkan investigasi serupa.
Para peretas itu diperkirakan bertemu di chatroom internet, meretas server-server KPN, dan sejumlah universitas di Korsel, Jepang, Jerman, Inggris, Norwegia, Bulgaria, Ukraina, Republik Cek, dan Belanda. Mereka melancarkan aksinya pada periode antara Desember dan Januari silam.
Adapun tujuan dari peretasan itu belum jelas.
'Kasus ini menegaskan pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi kejahatan siber," kata kepolisian Korsel.