BBM Naik, Tarif KA Non-Ekonomi Naik 10 Persen
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) sedang menyusun simulasi kenaikan tarif KA non-ekonomi (kelas bisnis dan eksekutif) guna mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April 2012. Kenaikan tarif diupayakan maksimal 10 persen.
Direktur Komersial PT KAI Sulistyo Wimbo Hardjito mengungkapkan, pihaknya berhak melakukan penyesuaian tarif KA non-ekonomi. Pasalnya, tarif KA non-ekonomi diserahkan ke mekanisme pasar dan kenaikannya tergantung keputusan direksi, sebaliknya untuk tarif KA ekonomi diatur oleh pemerintah.
"Penyesuaian tarif KA non-ekonomi dilakukan karena dengan kenaikan harga BBM akan meningkatkan biaya produksi tidak langsung dalam operasional KA. Kami sedang buat simulasinya, semoga kenaikan tak sampai 10 persen," kata Wimbo, di Jakarta, hari ini.
Wimbo menuturkan, biaya tidak langsung yang pasti naik begitu harga BBM subsidi disesuaikan di antaranya material, suku cadang, juga tenaga kerja. Dalam hitungan PT KAI, kenaikan BBM mendongkrak biaya produksi hingga 25 persen, maka tarif KA non-ekonomi disesuaikan minimal 8 persen. Saat ini, biaya BBM memiliki porsi 30 persen dari total biaya operasional KA.
Khusus untuk tarif KA ekonomi, kata Wimbo, pihaknya tidak mengutak-utiknya. Penyesuaian tarif KA ekonomi berada dalam kewenangan pemerintah terkait pemberian dana pelayanan publik (public service obligation/PSO). Untuk tahun ini, alokasi PSO untuk KA ekonomi untuk menutup selisih tarif mencapai Rp 770 miliar.
"Kebutuhan riil per tahun itu sebenarnya di atas Rp 1 triliun. Besaran pastinya masih dibahas dengan pemerintah, tunggu saja nanti April. Kami juga belum tahu apakah akan ada eskalasi besaran PSO dengan akan dilakukannya kenaikan harga BBM," ungkap dia.
Saat ini, untuk tarik KA non-ekonomi misalnya tarif KA Eksekutif Argo Wilis rute Bandung-Surabaya Gubeng dan sebaliknya saat ini dipatok Rp 175 ribu-350 ribu per penumpang. Atau misalnya KA Eksekutif Turangga rute Bandung-Surabaya Gubeng dan sebaliknya dipatok Rp 245 ribu-350 ribu per penumpang.
Contoh lain untuk KA non-ekonomi, KA Argo Parahyangan rute Jakarta-Bandung dipatok Rp 80 ribu per penumpang.