BUMN Sewa Lahan Petani Guna Tingkatkan Produksi Beras
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan akan meningkatkan produksi pangan dalam negeri melalui BUMN pangan. Salah satu cara yang akan dilakukan, BUMN akan menyewa lahan petani yang dinilai kurang produktif.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menuturkan, pihaknya sedang mengembangkan BUMN pangan agar dapat meningkatkan produksi beras dan kesejahteraan petani. Selain tetap melanjutkan pogram GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Padi Berbasis Korporasi), BUMN menurut Dahlan juga akan melakukan program food estate dan pro beras.
"Program lama diteruskan seperti meningkatkan produksi beras dengan membantu petani dengan pupuk dan benih lebih baik," ujar Dahlan di Jakarta, akhir pekan ini.
Dahlan menuturkan, program food estate, akan dilakukan dengan mencetak sawah baru dimana BUMN sedang mencari lahan seluas 100 ribu hektar di Kalimantan Timur. Luas Lahan tersebut pun, menurut dia, akan naik setiap tahunnya.
Sedangkan untuk program pro beras menurut dia, BUMN akan mengelola sawah milik petani yang produktifitasnya rendah karena tidak lagi dikelola dengan baik melalui metode sewa. Pada tahun ini, menurut Dahlan, dia menargetkan, akan terdapat 300 ribu ha sawah yang akan masuk dalam sistem pro beras.
”Dari pada produktivitas sawahnya rendah, lebih baik di sewa dengan skema, petani itu pendapatannya tidak akan kurang dibanding dia garap sendiri,” ungkap Dahlan.
Menurut Dahlan, sawah tersebut akan ditanami dengan lebih baik, sehingga produktivitas sawah yang semula hanya mencapai 5,1 ton per ha dapat meningkat menjadi 7 ton per ha. Dengan demikian, menurut Dahlan, dapat diperoleh sekitar 2 juta ton beras dari 300 ribu lahan sawah yang disewa tersebut.
”Kalau tahun depan ini bisa naik lagi, saya berharap 2014 nanti, Indonesia tidak perlu impor beras. Selama ini kita masih impor beras 1,5 juta tonk, kurang baiklah,” tambahnya.