"Ibu Indonesia" Tolak Kenaikan Harga BBM
Puluhan ibu-ibu anggota majelis Hizbut Tahrir Indonesia berunjukrasa dengan long march dari Bundaran Air Mancur menuju ke kantor DPRD Sumatera Selatan, di Palembang, menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), hari ini.
Puluhan "Ibu Indonesia" ini, demikian yang terbaca dari spanduk yang dibentangkan pengunjukrasa, mendatangi kantor DPRD Sumsel, untuk menyampaikan aspirasinya menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.
Dalam orasinya, mereka menolak rencana kenaikan harga BBM yang disebut meliberalkan pengelolaan sumber daya alam khususnya minyak dan gas (Migas), dan kebijakan itu bertentangan syariat Islam.
Koordinator Aksi, Mahmud Jamhur, mengatakan kebijakan kapitalistik harus segera dihentikan.
"Aksi ini juga untuk mengingatkan pemerintah menaikkan harga BBM di tengah kesulitan hidup seperti sekarang ini bisa mendorong timbulnya gejolak sosial akibat tekanan ekonomi yang tak tertahankan oleh puluhan juta rakyat miskin," kata Mahmud.
Menurutnya, gejolak itu bukan tidak mungkin akan berkembang menjadi semacam revolusi sosial sebagaimana telah terjadi di sejumlah negara Timur Tengah.