Jangan Dikotomi Calon Betawi-Non Betawi
Calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid meminta publik tidak mempermasalahkan calon gubernur atau wakil gubernur dari suku Betawi atau luar Betawi mengingat DKI Jakarta multiras.
Dia menjelaskan bahwa statistik secara jelas menunjukkan bahwa penduduk terbesar di Jakarta adalah dari suku Jawa, Sunda, Betawi, Batak dan Minang.
"Kami menghormati semua pasangan Jakarta, ibu kota negara tempat semua warga negara ada di Jakarta. Kontraproduktif bila mempertentangkan calon Betawi atau luar Betawi. Jakarta merupakan rumah besar. Jadi, calon Betawi oke, tidak orang Betawi juga bukan masalah," kata Hidayat kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, hari ini.
Keberadaan sejumlah calon gubernur dari daerah lain sebaiknya juga tak dilihat sebagai partai politik berusaha mengobok-obok Jakarta, namun sebagai harapan agar figur seperti Jokowi bisa membawa cerita sukses ke Jakarta, kata Hidayat.
"Para calon lainnya saya anggap bukan kompetitor tapi rekan-rekan yang punya komitmen membangun Jakarta," ujar dia.
Dari calon yang sudah mendaftar ke KPUD DKI Jakarta, tercatat sejumlah calon dengan ras Betawi yakni Fauzi Bowo, Nachrowi Ramli, dan Biem Benyamin.
Terkait pencalonan dirinya, dia menjelaskan bahwa itu diambil berdasar banyak pertimbangan.
"Ini keputusan dari partai, saya tidak minta dicalonkan. Partai pasti sudah mengukur pertimbangan seperti ini dan tidak dalam rangka untuk kalah," tambahnya.