.png)
Kronologi Penganiayaan dan Ancaman versi Meriam Bellina
Meriam Bellina dan Hotman Paris (sumber: Antarafoto)
Dalam laporannya ke Sentra Pelayanan Kepolisian 9SPK) Polda Metro jaya, Meriam Bellina menceritakan kronologi penganiayaan yang diduga dilakukan Hotman Paris Hutapea.
Berdasarkan surat laporan nomor LP/1065/III/2012/PMJ/Dit Reskrimum, kronoligi kejadian berawal ketika pelapor yang merupakan teman dekat terlapor pada 10 April 2009 pulang ibadah dari gereja.
Ketika sampai, ternyata terlapor sudah sampai di rumah pelapor. Kemudian, melihat telepon genggam pelapor dan langsung marah-marah, memaki-maki, mambanting badan pelapor, mencekik leher pelapor, memukul atau menampar muka pelapor berkali-kali hingga tulang hidung pelapor retak, leher luka bagian kanan-kiri, dan telinga kanan keluar darah.
Kemudian, sampai saat ini terlapor masih mengirim ancaman dan hinaan terhadap pelapor melalui sms yang berbunyi: "Perempuan penampung sperma, perempuan jual diri, dan lainnya."
Maka atas dasar kejadian itu, pelapor telah dirugikan dan merasa tidak nyaman serta mendatangi SPK Polda Metro Jaya guna penyelidikan lebih lanjut.
Jika terbukti bersalah Hotman Paris Hutapea bisa dijerat Pasal 351 KUHP, dan 335 KUHP junctoUndang-undang ITE Pasal 29 UU RI No 11 tahun 2008.
