Makanan Berlemak Memperburuk Jumlah dan Kualitas Sperma
Penelitian ini memang masih prematur karena hanya melibatkan 99 lelaki Amerika yang dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan konsumsi lemak keseluruhan mereka.
Mereka yang secara harian paling tinggi konsumsi lemaknya, memiliki 43 persen jumlah total sperma paling rendah, dan 38 persen konsentrasi sperma lebih rendah daripada mereka yang memakan lemak lebih rendah. Demikian hasil studi yang dipublikasikan secara online di jurnal Human Reproduction pada 14 Maret.
“Meski penelitian ini terbatas pada jumlah pasien yang dievaluasi, saya merasa hasil ini memberikan sesuatu yang penting yang menyadarkan kita bahwa kesuburan lelaki itu pelik dan tidak bisa dengan mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang sama yang mempengaruhi kesehatan keseluruhan kita,” ujar Dr. Joseph Alukal, direktur kesehatan reproduksi pria di Pusat Kesehatan Langone Universitas New York dan asisten profesor di Sekolah Pengobatan Universitas New York, di New York City,
“Sekali lagi hasil penelitian ini adalah bukti yang bagus untuk mengingatkan kita bahwa intervensi kesehatan yang sesederhana sekalipun seperti diet dan olahraga bisa memberi keuntungan untuk meningkatkan jumlah sperma dan memiliki anak,” tambah Alukal, yang tidak terlibat dalam studi baru ini.
Jumlah total sperma merujuk pada jumlah total sperma saat ejakulasi. Sementara konsentrat sperma adalah jumlah sperma dalam sejumlah tertentu semen.
WHO mendefinisi jumlah total sperma yang normal setidaknya 39 juta sperma saat ejakulasi dan normal konsentrat sperma setidaknya 15 juta sperma per milimeter semen.
Lemak jenuh tampaknya menjadi faktor utama yang berhubungan dengan kualitas semen dalam penelitian ini. Lelaki yang mengonsumsi banyak lemak jenuh memiliki 35 persen jumlah total lebih rendah dan 38 persen konsentrat sperma yang lebih rendah daripada mereka yang makan lemak jenuh lebih sedikit.
Jill Attaman, salah satu peneliti, menyetujui bahwa temuan ini menekankan pentingnya diet sehat. “Besarnya hubungan ini sangat dramatis dan menyediakan dukungan lebih lanjut bagi usaha kesehatan untuk membatasi konsumi lemak jenuh yang juga mempengaruhi kondisi kesehatan lainnya seperti penyakit jantung,” ujar Attaman dalam pers rilis jurnal tersebut.
Penelitian itu juga menemukan bahwa lelaki yang mengonsumsi kebanyakan asam omega-3 (tipe yang biasa ditemukan di minyak ikan) memiliki sekitar dua persen lebih banyak banyak sperma daripada yang kurang mengonsumsi omega-3.