Peneliti Indonesia Ciptakan Mesin Berbahan Bakar Air
Bertepatan dengan rencana kenaikan harga BBM, para Peneliti yang tergabung dalam Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI) Provinsi banten berhasil menciptakan mesin perahu berbahan bakar air. Fungsinya sangat jelas, yakni dapat mengurangi biaya operasional melaut para nelayan.
"Mesin tersebut dapat mengurangi pemakaian bensin para nelayan hingga mencapai delapan puluh persen," kata Ketua Umum PATI Wilayah Provinsi Banten, Lili Romli, di kantornya di Graha Telkom Serpong, Rabu (28/3).
Mesin yang dinamai Eco Power Buster (EPB) tersebut, dibuat para peneliti muda, Ajat Sudrajat asal Universitas Nasional.
Lili menjelaskan, untuk biaya operasional para nelayan rata-rata mereka mengeluarkan uang sebesar enam ribu rupiah per hari untuk BBM. dengan menggunakan mesin EPB, biaya tersebut bisa dikurangi.
Untuk menghidupkan mesin EPB, tetap digunakan BBM namun setelah berjalan, air menggantikan fungsi BBM sebagai sumber energi.
Dengan kapasitas isi bahan bakar dua liter bensin, mesin itu selanjutnya bisa menggunakan air sebagai bahan bakar dan nelayan bisa mengisi dengan air laut ketika bahan bakar minyak mereka habis ketika melaut.
Menurut Lili, mesin yang dibanderol dengan harga Rp1,8 juta tersebut rencananya masih akan terus dikembangkan melalui koordinasi dengan Bappeda Provinsi Banten. Kemampuan mesin hemat energi ini sudah melewati pengujian oleh BP Migas Kementerian ESDM dan uji laboratorium IPB.
"Kita masih menunggu respon dari Bappeda Provinsi Banten terkait pengadaan mesin tersebut untuk para nelayan," katanya.
Lili juga menambahkan, bila pihaknya siap untuk mengadakan 100 mesin tahap pertama bila pemerintah ingin mendukungnya.
"Para nelayan di Jawa Timur sangat antusias dengan adanya mesin ini. Kami harapkan Pemprov Banten pun ikut mengembangkannya," katanya.