Pohon Jambu Berbuah Cengkeh
Mungkin banyak yang tidak percaya jika pohon jambu dapat berbuah cengkeh. Bagaimana caranya?
Hasil penelitian dari Kantor Ketahanan Pangan Kota Padang, Provonsi Sumatera Barat membuktikan hal tersebut dapat dilakukan.
"Teknologinya cukup sederhana, antara lain pohon jambu yang sudah relatif besar dipotong dahannya, setelah bertunas muda langsung disambungkan dengan pucuk cengkeh. Setelah 21 hari entris akan menyatu, maka akan muncul sebatang cengkeh yang siap berbuah cengkeh," kata Rasmi R, staf peneliti Kantor Ketahanan Pangan Kota Padang, Rabu (28/3) di Padang, Sumatera Barat.
Penyambungan tersebut, menurutnya, dapat digunakan untuk memproduksi cengkeh tanpa menanam dari awal. Sedangkan buah cengkeh sendiri, katanya, bernilai komersial karena merupakan salah satu komoditas non migas berskala ekspor ketimbang buah jambu.
"Cengkeh atau 'eugenia aromatica' merupakan tanaman yang berasal dari pulau Zanzibar ini pernah menjadi primadona pada hasil perkebunan di Indonesia," katanya, namun kini pamor cengkeh relatif menurun lebih disebabkan oleh monopoli tataniaga, kuota dan serangan hama atau penyakit tanaman.
Karena itulah, menurut Rasmi penelitian terhadap cengkeh menjadi tidak menjadi menarik. Banyak penelitian, hanya dilakukan pada hal-hal yang bersifat populer. Penelitian terhadap pohon jambu berbuah cengkeh juga dimaksudkan untuk memberi alternatif lain pembudidayaan cengkeh.
Sementara tanaman jambu sendiri juga masuk genus eugenia dan famili eugenaceae. Genus ini memiliki banyak spesies seperti eugenia jambula (jambu), eugenia sp (jambu keling) dan jambu air (eugenia sp.), daun salam dan lainnya.
Setiap spesies ini mempunyai kelebihan dan keunikan tersendiri. Mulai dari ketahanan terhadap tekanan lingkungan, kemampuan adaptasi yang tinggi, ketahanan terhadap hama, penyakit serta pertumbuhan yang cepat.
"Sebagai dasar dalam ilmu budidaya tanaman dan ilmu biologi menjelaskan bahwa tanaman yang satu genus bisa dilakukan penyambungan (enten), tempelan (okulasi), susuan dan lain-lain," katanya.
Karena itu pilihan dalam melakukan rekayasa budidaya ini tergantung dengan keahlian yang dimiliki karena mempunyai kelemahan dan kelebihan tersendiri.
Untuk pohon jambu sendiri, direkomendasikan jenis jambu keling karena memiliki daya tahan yang baik.
"Tanaman ini banyak tumbuh di daerah padang alang-alang Kabupaten Solok, walau sudah puluhan kali terbakar di bawahnya dia tetap hidup dan batangnya relatif besar. Kalau jambu air juga cukup banyak tumbuh liar di lereng tebing, tepi sungai, dan Ngarai Sianok Bukittinggi," katanya.
Sumber:Antara