PKS Masih Tetap Menolak Kenaikan Harga BBM
Menjelang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi 1 April nanti, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq mengatakan, partainya masih dalam posisi yang sama, menolak kenaikan harga tersebut karena pembicaraan dalam Badan Anggaran (Banggar) soal perubahan ini belum mengerucut.
"Jadi kami masih pada posisi itu (menolak kenaikan harga) tergantung perkembangan nanti," kata Mahfudz yang juga Ketua Komisi I tersebut di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), hari ini.
Pembahasan perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) di Banggar yang belum mengerucut dinilai Mahfudz akan berpotensi memolorkan tenggat waktu penyelesaian perubahan APBN.
"Jadi saya kira karena masih ada dua hal yang krusial kemungkinan pengambilan keputusan soal kenaikan BBM APBNP ini bisa jadi akan mundur,"kata dia.
Kondisi terakhir kata dia, Banggar belum menghasilkan keputusan soal dua opsi kenaikan yaitu naik Rp 1500 atau Rp 2000. Selain itu, masih ada keberatan sejumlah pihak yakni fraksi-fraksi terkait skema kompensasi kenaikan BBM.
Mahfudz menegaskan, hingga saat ini, sikap PKS masih tetap sama soal rencana kebijakan energi tersebut.
"PKS masih tetap memandang opsi kenaikan BBM akan memberatkan masyarakat selain sesungguhnya postur anggaran kita masih bisa menutup kenaikan subsidi BBM,"tutupnya.
Namun Mahfudz menilai deadlock tersebut bisa berefek positif. "Saya kira ini bagus saja untuk memberi waktu bagi fraksi-fraksi untuk menilai lebih jauh mencari opsi yang terbaik,"lanjutnya.