Solusi Masalah BBM, Kementerian BUMN Jajaki Mobnas Listrik
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mulai menjajaki untuk menghidupkan industri mobil nasional (mobnas), demi mengatasi dampak rencana kenaikan harga BBM subsidi. Untuk tahap awal, industri mobil tersebut menurut Menteri BUMN Dahlan Iskan, hanya memerlukan anggaran sekitar Rp 5 triliun.
"Saya ingin BUMN melahirkan mobil nasional, tapi berkonsep mobil listrik nasional. Jadi, tidak pakai bahan bakar minyak (BBM), tapi pakai listrik. Karena kalau tidak ada usaha mengurangi pemakaian BBM, kita akan heboh begini terus," ujar Dahlan Iskan, di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (15/3) sore.
Dahlan menambahkan, kenapa mobil listrik nasional yang harus digalakkan, karena jumlah mobil yang dibutuhkan dalam negeri akan semakin banyak dengan jumlah populasi yang meningkat. Selain demi memenuhi kebutuhan masyarakat, menurutnya mobil-mobil tersebut yang jelas tak perlu tergantung dengan BBM.
Dahlan pun mengatakan, tak sedikit para ahli yang mengusung ide soal konsep mobil nasional tersebut. Makanya mulai bulan depan, Kementerian BUMN menurutnya berencana memanggil para ahli tersebut, bahkan saat ini sudah dibuka pendaftaran melalui jalur surat elektronik. "Nanti kami kumpulkan (para ahli) pada tanggal 21 April," lanjutnya.
Dibandingkan dengan harus mengeluarkan subsidi BBM hingga lebih dari Rp 20 triliun, Dahlan menilai investasi mobil nasional dengan (biaya) tahap awal Rp 5 triliun lebih masuk akal. Lebih jauh, Dahlan sendiri mengatakan bahwa dia akan mulai menggunakan mobil listrik, dan akan mencobanya untuk 3-4 bulan ke depan.
"Ini serius. Dalam waktu tiga hingga empat bulan ini, saya akan setiap hari menggunakan mobil listrik," tutup mantan Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Listrik Negara (PLN) tersebut.