Tokyo Segera Buka Menara Tertinggi di Dunia
Walaupun terlambat dua bulan dari jadwal yang direncanakan, pekerjaan finishingkonstruksi menara Tokyo Sky Tree yang memiliki tinggi 634 meter, berhasil diselesaikan pada tanggal 29 Februari kemarin.
"Pekerjaan finishing konstruksi menara ini sempat tertunda, setelah terjadinya gempa yang melanda Jepang di bulan Maret 2011 yang lalu," kata seorang juru bicara kepada theage.com.au.
Pembangunan menara yang menggantikan posisi Canton Tower, China (600 meter) sebagai menara tertinggi di dunia, telah dimulai pada bulan Juli 2008 yang lalu.
Namun, ketinggian Menara Tokyo Sky Tree masih berselisih sekitar 200 meter dari Burj Khalifa, Dubai, yang memiliki ketinggian 830 meter dan menjadi struktur tertinggi buatan manusia yang pernah dibangun.
Menara Tokyo Sky Tree yang menelan biaya sekitar 65 miliar yen (US$ 806 juta) ini, menyediakan layanan yang dapat dipergunakan oleh stasiun radio digital dan transmisi TV.
Terdapat pula fasilitas teater, wahana air dan aquarium, ruang lembaga akademik, sistem penghangat serta fasilitas pendingin.
Menara ini juga memberi kesempatan bagi pengunjung untuk menyaksikan pemandangan seluruh kota Tokyo lewat dua observatorium yang terbuka untuk umum, di ketinggian 350 dan 450 meter.
Menara ini juga memiliki sebuah "koridor udara" yang merupakan sebuah dek dengan lantai yang terbuat dari kaca. Sementara diruang observasi paling bawah terdapat fasilitas restoran, kafe dan toko.
"Hasil sebuah simulasi menunjukkan, menara ini mampu menahan gempa berkekuatan 8 skala righter," pungkas Hirotake Takanishi, PR Manager Tobu Tower Sky Tree yang merupakan perusahaan induk Menara Sky Tree Tokyo.