BlackBerry Tetap Jadi Favorit di Gedung Putih
Ketika BlackBerry mulai ditinggalkan para pecinta gadget dunia, yang beralih ke Android dan iPhone, ternyata Barrack Obama dan para stafnya di Gedung Putih masih setia kepada telepon seluler buatan Kanada itu.
Hampir setengah juta pekerja federal Amerika Serikat, termasuk Obama dan staf-stafnya, masih menggunakan BlackBerry. Alasannya karena Research in Motions, produsen BlackBerry, unggul dari segi keamanan.
"Kami menghargai fokus RIM pada keamanan, yang merupakan faktor penting bagi pemerintah," kata Casery Coleman, kepala bagian informasi layanan umum federal, Pemerintah AS (GSA).
GSA mengatakan memang menyediakan ponsel berbasis Android dan iPhone untuk sejumlah pegawai federal, tetapi mayoritas ponsel yang dibeli adalah BlackBerry.
Sementara itu sejumlah lembaga dan kontraktor besar yang mengatakan alasan mereka lebih memilih BlackBerry karena harganya lebih murah ketimbang iPhone dan sebagian besar handset Android.
Para analis juga mengatakan divisi-divisi IT di sebagian besar lembaga pemerintah AS telah mempunyai kontrak jangka panjang dengan RIM, selain itu para staf teknik juga telah dilatih untuk memperbaiki ponsel itu jika rusak, sehingga sukar bagi Gedung Putih untuk beralih dari BlackBerry.
RIM sendiri mengatakan terus menjaga salah satu pelanggan terbesarnya itu dan meyakinkan bahwa keamanan adalah faktor yang paling mereka jaga.
"Pemerintah federal adalah pasar yang paling penting bagi kami dan akan terus seperti itu. Itu adalah inti dari kekuatan kami," kata Scott Totzke, salah satu wakil presiden senior RIM.
RIM sendiri dilaporkan merugi sebesar US$ 125 juta atau sekitar Rp.1,14 triliun, pada kuartal IV tahun fiskal RIM yang jatuh pada Maret silam. Jumlah penjualan BlackBerry juga menurun 21 persen dari kuartal III, menjadi hanya 11,1 juta unit.