DKI Cyber City Bisa Atasi Korupsi Birokrasi
Demi mendukung upaya reformasi birokrasi di Jakarta, bakal calon gubernur dari jalur independen, Hendardji Soepandji, berjanji mengedepankan transparansi dan kejujuran dalam menjalankan pemerintahan.
"APBD akan dibuka, sehingga publik bisa mengetahui penggunaannya jadi tidak kecolongan lagi APBD bisa tersisa hingga Rp 2 T," ujar Hendardji saat berkunjung ke kantor Beritasatu Media Holdings,Jakarta, hari ini.
Seperti diketahui Jakarta adalah satu-satunya kota di Tanah Air yang memiliki Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) paling besar yakni Rp 36 T untuk tahun 2012. Namun masih banyak kritik yang menyatakan bahwa peruntukkannya belum merata ke semua warga.
Dirinya akan mengalokasikan 60 persen dari APBD tersebut untuk belanja modal dan sisanya untuk belanja barang.
"Belanja barang tidak boleh terlalu gemuk, karena disanalah peluang korupsi terjadi," tambahnya.
"Clean and Good Governance" menjadi prinsip yang ditekankan oleh dirinya akan dijalani apabila dia terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2017.
"Bukan hanya itu saja, pemerintahan yang baik harus mampu menempatkan "reward and punishment" pada tempatnya, sehingga apabila ada karyawan yang malas bekerja bukan mendapat promosi jabatan tetapi mendapat hukuman," tegasnya.
Nantinya, demi mendukung pemerintahan yang jujur dan terbuka, Hendardji juga berencana untuk mengubah Jakarta menjadi cyber city.
"Dengan cyber city, diharapkan praktek korupsi bisa dikurangi, karena tiap pelanggaran akan terekam," tambahnya.