Drogba, Parkir Bus, dan Catatan Buruk Barca
Liga Champions
Manajer Chelsea Roberto Di Matteo menghindar kritikan mengenai taktik pada pertemuan pertama melawan Barcelona. Meski menang, Chelsea tidak membuat semua orang senang.
Mantan kiper Manchester United Edwin van der Sar bahkan mengatakan ia sangat berharap Barcelona yang melaju ke partai final. Van der Sar mengatakan itu "demi kebaikan sepak bola".
"Saya pikir, Anda harus menggunakan kekuatan dari pemain dan juga melihat kelemahan lawan serta berusaha menang. Saya menghormati semua pendapat, tapi saya tak setuju dengan mereka," ujar Di Matteo.
Dalam laga nanti, Chelsea dipastikan kembali tidak diperkuat David Luiz. Namun, Chelsea akan kembali memberi kepercayaan kepada Gary Cahill dan kapten John Terry.
Akhir pekan lalu, Di Matteo terlihat menggunakan laga melawan Arsenal sebagai "latihan" melawan Barcelona. Taktik yang tidak jauh dengan yang diterapkan Jose Mourinho saat menangani Inter Milan atau yang dikenal dengan taktik memarkir bus.
"Chelsea akan memainkan tiga gelandang bertahan di tenngah sehingga sulit menembus area tersebut. Mereka ingin melatih sistem yang akan digunakan melawan Barca," kata Arsene Wenger, manajer Arsenal.
Selain taktik memarkir bus, kehadiran Didier Drogba, yang semula diragukan tampil, juga mengundang sorotan. Pekan lalu, selain menjadi pencetak gol, Drogba juga menjadi duri bagi Barca.
Sepanjang laga pekan lalu, penyerang Pantai Gading ini senantiasa berhasil mengganggu ritme permainan Barcelona dengan berulang kali terkapar di lapangan. Aksi ini yang membuatnya dihujani kritik dan cacian.
Catatan Buruk di Camp Nou
Menghadapi lawan yang kemungkinan besar akan tampil bertahan, Barca diprediksi akan kembali mengalami kesulitan menembus benteng pertahanan Chelsea. Terutama dengan kehadiran tiga gelandang bertahannya.
Tidak hanya itu, percaya atau tidak, Barca memiliki catatan buruk saat tampil pada semifinal kompetisi Eropa di Camp Nou. Tim kebanggaan Katalan itu hanya mampu mencetak dua gol dari tujuh partai semifinal terakhir di level Eropa. Dan, dari periode tersebut, Blaugrana hanya mampu menang sekali.
Namun, pendukung Barca tidak perlu khawatir. Rekor buruk itu hanya terjadi saat semifinal. Sedangkan di Liga Champions secara keseluruhan, Barca memiliki rekor fantastis. Mereka tidak terkalahkan dalam 15 partai terakhir, 13 di antaranya berakhir dengan kemenangan. Hanya AC Milan dan Real Madrid yang mampu menahan imbang Barca di Camp Nou.
Tidak hanya itu, Barca juga memiliki catatan apik saat melawan klub asal Inggris. Dari 31 laga kandang melawan klub Inggris, Barca hanya kalah dua kali, keduanya oleh Liverpool.
Rekor apik melawan klub Inggris juga dimiliki Pep Guardiola. Kekalahan dari Chelsea pekan lalu merupakan yang kedua dari sembilan duel Guardiola melawan klub Inggris.
Namun, keunggulan itu langsung dilawan dengan rekor apik Chelsea menghadapi klub Spanyol. Ya, Chelsea pun memiliki catatan yang tak kalah gemilang. The Blues tidak terkalahkan dalam 14 partai terakhir melawan klub Spanyol, semua di ajang Liga Champions. Klub Spanyol terakhir yang mampu mengalahkan Chelsea tidak lain tidak bukan Barcelona.
Chelsea juga memiliki kenangan indah kala tampil di tanah Spanyol. Dari tujuh lawatan terakhir, tak sekali pun Chelsea kalah.
Head to head Barcelona vs Chelsea
18/04/12 Chelsea 1 Barcelona 0
06/05/09 Chelsea 1 Barcelona 1
28/04/09 Barcelona 0 Chelsea 0
31/10/06 Barcelona 2 Chelsea 2
18/10/06 Chelsea 1 Barcelona 0
07/03/06 Barcelona 1 Chelsea 1
22/02/06 Chelsea 1 Barcelona 2
08/03/05 Chelsea 4 Barcelona 2
23/02/05 Barcelona 2 Chelsea 1
18/04/00 Barcelona 5 Chelsea 1
05/04/00 Chelsea 3 Barcelona 1