Facebook jadi Favorit Kelompok Berpendidikan Rendah
Foto: google.co.id |
Sejumlah peneliti di University of Gothenburg, Swedia menemukan sejumlah fakta menarik tentang para pengguna Facebook. Salah satunya yang menarik kelompok berpenghasilan dan berpendidikan rendah lebih banyak menghabiskan waktu dengan Facebook.
Tetapi penelitian yang melibatkan 1000 responden dari usia 18 - 37 tahun itu juga ditemukan bahwa mereka yang paling sering mengakses Facebook lebih cenderung merasa tidak bahagia dengan hidup mereka sendiri.
Selain itu, Facebook juga menjadi wadah untuk bertukar informasi pribadi, tetapi yang isinya cenderung positif.
"Facebook adalah alat sosial yang jelas digunakan untuk membina hubungan dengan sahabat dan keluarga. Tetapi para penggunanya cenderung menulis sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa besar yang positif. Hanya 38 persen yang menulis tentang perasaan atau peristiwa negatif," kata Leif Denti, salah satu peneliti dari University of Gothenburg.
Semantara itu, seperti yang sering ditemukan dalam penelitian sebelumnya, Facebook punya kecendrungan lebih besar untuk membuat penggunanya ketagihan.
Sekitar 85 persen pengguna Facebook mengakui mereka langsung membuka Facebook ketika pertama kali membuka komputer atau browser internet.
Sementara itu sekitar 50 persen mengaku takut "ketinggalan informasi" jika tidak membuka Facebook dan 25 persen lagi merasa "menderita" jika tidak mengakses secara reguler.
"Menggunakan Facebook mungkin telah menjadi kebiasaan di bawah sadar. Mayoritas responden log in setiap kali mereka membuka browser. Ini bisa bisa berkembang menjadi kecanduan," ujar Denti.