Indonesia Punya 'Bonus Demografi' untuk 15 Tahun
Indonesia akan mendapatkan "bonus demografi" yang akan menjadi modal sumber daya manusia dalam kurun waktu 15 tahun ke depan, kata Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ananta Kusuma Seta, Sabtu (7/4).
"Bonus demografi yang saya maksud itu adalah mayoritas penduduk Indonesia lebih banyak dipenuhi usia angkatan kerja," kata Ananta pada penganugerahan beasiswa unggulan kepada 124 mahasiswa program master Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta.
Menurut dia, penduduk yang berada di usia angkatan kerja tersebut bisa menjadi potensi bagi Indonesia menjadi negara maju, tetapi juga bisa menjadi bumerang apabila kualitas sumber daya manusia usia produktif itu rendah.
"Pada rentang waktu 2010-2025, negara ini akan dipenuhi oleh usia produktif, jika mereka adalah orang yang berpengetahuan, Indonesia akan menjadi negara maju. Itu yang saya sebut sebagai bonus demografi," tegas Ananta.
Ia mengatakan, kualitas sumber daya manusia menjadi kunci dan modal pembangunan Indonesia dalam 15 tahun ke depan, sehingga peningkatan akses pendidikan tinggi bagi rentang usia 19-23 dirasakan sangat penting.
"Hal itu penting karena dari 21 juta penduduk berusia 19-23 tersebut, hanya 5,4 juta orang yang bisa mengakses jenjang pendidikan tinggi. Selain itu, pemerintah juga kesulitan untuk memberikan layanan akses beasiswa pendidikan," imbuh Ananda lebih lanjut.
Bahkan, menurut dia, dari 5,4 juta mahasiswa tersebut hanya 750.000 orang yang mendapatkan beasiswa. Untuk beasiswa unggulan, pihaknya hanya bisa menyalurkan kepada 4.000 mahasiswa.