Jokowi: “Bebas Biaya Sekolah Negeri Maupun Swasta”
Foto: Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Jokowi-Ahok berdoa bersama pengurus dan simpatisan PDI Perjuangan Jakarta Barat. |
Pasangan Cagub DKI Jokowi-Ahok yang diusung PDI Perjuangan diharapkan mampu mewujudkannya.
Menurut Jokowi, warga Jakarta akan mendapatkan Kartu Pendidikan. Pemegang kartu akan memperoleh fasilitas bebas biaya pendidikan baik di sekolah negeri maupun swasta.
“Kartu Pendidikan tersebut akan diberikan kepada warga tak mampu,” jelasnya kepada Da Vina News usai menghadiri acara Solidasi PDI Perjuangan Jakarta Barat bertempat di Balai Pertemuan Stadion Mini Cengkareng, Minggu (15/4). Terkait dengan pelaksanaan pemberian kartu tersebut kata Jokowi, ia siap datang ke rumah warga supaya tepat sasaran.
“Kartu Pendidikan tersebut akan diberikan kepada warga tak mampu,” jelasnya kepada Da Vina News usai menghadiri acara Solidasi PDI Perjuangan Jakarta Barat bertempat di Balai Pertemuan Stadion Mini Cengkareng, Minggu (15/4). Terkait dengan pelaksanaan pemberian kartu tersebut kata Jokowi, ia siap datang ke rumah warga supaya tepat sasaran.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Jakarta Barat CN DR Siegvrieda SH MH menyatakan jajarannya akan bekerja sama untuk memenangkan Pasangan Jokowi-Ahok pada Pemilukada DKI Jakarta 2012 mendatang. Menurut Sievrieda, meskipun untuk tingkat SD dan SMP Negeri saat ini sudah ‘gratis’ di Jakarta namun disinyalir warga masih dibebani oleh biaya-biaya lainnya.
Diharapkan ke depan hal itu tidak akan terjadi lagi sehingga warga tidak mampu benar-benar terbebas dari beban biaya pendidikan anaknya. “Kami siap memantau realisasi Kartu Pendidikan yang dicanangkan oleh Pasangan Jokowi -Ahok tersebut jika menang dalam Pemilukada mendatang,” jelasnya.
Diharapkan ke depan hal itu tidak akan terjadi lagi sehingga warga tidak mampu benar-benar terbebas dari beban biaya pendidikan anaknya. “Kami siap memantau realisasi Kartu Pendidikan yang dicanangkan oleh Pasangan Jokowi -Ahok tersebut jika menang dalam Pemilukada mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Nasional- Badan Pemberdayaan Masyarakat Miskin Indonesia (BEN-BPMMI) Ir Adia Munandar menyebutkan, bahwa masalah biaya pendidikan sudah sangat membebani masyarakat Jakarta. Oleh karena itu tidak ada alasan lagi bagi Pemda DKI Jakarta untuk tidak membebaskan biaya sekolah hingga SLTA secepatnya.
Dikatakan, biaya pendidikan bukan saja mencakup urusan uang bayaran dan sumbangan pembangunan sekolah saja namun juga terkait dengan pemenuhan keperluan lainnya bagi si anak seperti pakaian dan sebagainya. Mereka punya gengsi dan malu jika tidak bisa tampil seperti teman-temannya di sekolah. Lebih bih ironis lagi kalau sampai mereka menunggak uang bayaran hingga mendapat peringatan dari pihak sekolah lantaran orang tuanya tidak mampu .
Akibatnya anak bisa mengalami frustrasi kemudian mencari solusi sendiri seperti berhenti sekolah dan sebagainya. “Hal-hal yang bisa berdampak buruk pada psikologis siswa itulah yang terkadang luput dari perhatian para orang tua maupun pemimpin-pemimpin kita,” jelasnya mengingatkan.
Akibatnya anak bisa mengalami frustrasi kemudian mencari solusi sendiri seperti berhenti sekolah dan sebagainya. “Hal-hal yang bisa berdampak buruk pada psikologis siswa itulah yang terkadang luput dari perhatian para orang tua maupun pemimpin-pemimpin kita,” jelasnya mengingatkan.
Lebih jauh, di era globalisasi sekarang peran pendidikan menjadi sangat penting. Pasalnya menurut Adia, sebuah bangsa akan mampu bersaing jika generasinya memiliki bekal cukup pendidikan dan keterampilan. “Lha kalau sekolah hanya tamat SD atau SMP ditambah tidak memiliki keterampilan apa-apa bagaimana mau bersaing?
Jadi siapa pun Calon Gubernur DKI Jakarta yang berani membebaskan biaya sekolah hingga tingkat atas tanpa terkecuali, maka dia sudah mengerti permasalahan masyarakat Jakarta yang sesungguhnya, khususnya masyarakat miskin,”tandasnya panjang lebar.
Jadi siapa pun Calon Gubernur DKI Jakarta yang berani membebaskan biaya sekolah hingga tingkat atas tanpa terkecuali, maka dia sudah mengerti permasalahan masyarakat Jakarta yang sesungguhnya, khususnya masyarakat miskin,”tandasnya panjang lebar.
Penulis: Ujang Basri Thaib